Syiahindonesia.com - Memahami kenyataan prinsip taqiyah, para ulama kaum muslimin sejak masa silam telah mengingatkan penipuan mereka. Mereka menolak informasi dari syiah, karena memiliki sifat dasar: pembohong. Berikut pernyataan mereka,
1. Keterangan Imam Malik
Asyhab – ulama Malikiyah – mengatakan,
سئل مالك عن الرافضة ؟ قال لا نكلمهم ولا نروي عنهم فإنهم يكذبون
“Imam Malik ditanya tentang rafidhah (syiah). Jawaban beliau: “Kami tidak mau bicara dengan mereka, tidak meriwayatkan dari mereka, karena mereka suka berdusta.”
2. Keterangan Imam As-Syafii
Diriwayatkan oleh Harmalah – salah satu murid Imam As-Syafii –,
سمعت الشافعي يقول لم أر أشهد بالزور من الرافضة
“Saya mendengar As-Syafii mengatakan, ‘Saya belum pernah mengetahui ada kelompok yang paling mudah berdusta melebihi rafidhah (syiah).”
3. Yazid bin Harun Al-Wasithi – salah satu ulama tabi’ tabiin – mengatakan,
يكتب عن كل صاحب بدعة إذا لم يكن داعية إلا الرافضة فإنهم يكذبون
“Boleh ditulis semua hadis dari pelaku bid’ah, selama dia bukan tokohnya. Kecuali rafidhah, karena mereka suka berdusta.”
[Simak 3 keterangan di atas dalam An-Nukat ‘ala Muqadimah Ibnu Sholah, Az-Zarkasyi, 3/399 dan Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327].
4. Syarik bin Abdillah – seorang Qadhi Kufah di zaman Imam Abu Hanifah – mengatakan,
أحمل العلم عن كل من لقيت إلا الرافضة فإنهم يضعون الحديث ويتخذونه دينا
“Saya menimba ilmu (hadis) dari setiap orang yang saya jumpai, kecuali rafidhah (syiah). Karena mereka memalsu hadis dan menjadikannya sebagai aturan agama.” (Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327).
5. Bahkan hanya sebatas mencela sahabat, hadisnya sudah tidak boleh diterima, karena diduga syiah. Itulah kehati-hatian yang dilakukan Ibnul Mubarok – gurunya Imam Bukhari –, beliau mengatakan,
لا تحدثوا عن عمرو بن ثابت فإنه كان يسب السلف
“Janganlah kalian mengambil hadis dari Amr bin Tsabit. Karena dia melaknat para sahabat.” (Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327).
6. Syaikhul Islam mengatakan
وقد اتفق أهل العلم بالنقل والرواية والإسناد على أن الرافضة أكذب الطوائف والكذب فيهم قديم ولهذا كان أئمة الإسلام يعلمون امتيازهم بكثرة الكذب
“Para ulama sepakat, berdasarkan nukilan, riwayat, dan sanad, bahwa rafidhah (syiah) adalah kelompok paling pendusta. Dan dusta bagi mereka, ada sejak masa silam. Karena itu, para ulama islam mengenal ciri khas mereka dengan banyaknya berdusta.” Selanjutnya, Syaikhul Islam menyebutkan beberapa riwayat di atas. (Minhaj As-Sunah An-Nabawiyah, 1/59).
7. Keterangan lainnya dari Ibnu Hazm, dalam karyanya tentang firqah dan kelompok-kelompok yang menisbahkan dirinya kepada islam,
… إنما هي فرق حدث أولها بعد موت النبي صلى الله عليه وسلم بخمس وعشرين سنة …وهي طائفة تجري مجرى اليهود والنصارى في الكذب والكفر
Rafidhah (syiah) adalah kelompok yang pertama kali muncul 25 tahun setelah meninggalnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam… dan itulah kelompok yang sangat persis denga Yahudi dan Nasrani dalam hal berdusta dan melakukan kekufuran. (Al-Fashl fi Al-Milal wa Al-Ahwa wa An-Nihal, Ibnu Hazm, 1/176). Konsultasisyariah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
1. Keterangan Imam Malik
Asyhab – ulama Malikiyah – mengatakan,
سئل مالك عن الرافضة ؟ قال لا نكلمهم ولا نروي عنهم فإنهم يكذبون
“Imam Malik ditanya tentang rafidhah (syiah). Jawaban beliau: “Kami tidak mau bicara dengan mereka, tidak meriwayatkan dari mereka, karena mereka suka berdusta.”
2. Keterangan Imam As-Syafii
Diriwayatkan oleh Harmalah – salah satu murid Imam As-Syafii –,
سمعت الشافعي يقول لم أر أشهد بالزور من الرافضة
“Saya mendengar As-Syafii mengatakan, ‘Saya belum pernah mengetahui ada kelompok yang paling mudah berdusta melebihi rafidhah (syiah).”
3. Yazid bin Harun Al-Wasithi – salah satu ulama tabi’ tabiin – mengatakan,
يكتب عن كل صاحب بدعة إذا لم يكن داعية إلا الرافضة فإنهم يكذبون
“Boleh ditulis semua hadis dari pelaku bid’ah, selama dia bukan tokohnya. Kecuali rafidhah, karena mereka suka berdusta.”
[Simak 3 keterangan di atas dalam An-Nukat ‘ala Muqadimah Ibnu Sholah, Az-Zarkasyi, 3/399 dan Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327].
4. Syarik bin Abdillah – seorang Qadhi Kufah di zaman Imam Abu Hanifah – mengatakan,
أحمل العلم عن كل من لقيت إلا الرافضة فإنهم يضعون الحديث ويتخذونه دينا
“Saya menimba ilmu (hadis) dari setiap orang yang saya jumpai, kecuali rafidhah (syiah). Karena mereka memalsu hadis dan menjadikannya sebagai aturan agama.” (Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327).
5. Bahkan hanya sebatas mencela sahabat, hadisnya sudah tidak boleh diterima, karena diduga syiah. Itulah kehati-hatian yang dilakukan Ibnul Mubarok – gurunya Imam Bukhari –, beliau mengatakan,
لا تحدثوا عن عمرو بن ثابت فإنه كان يسب السلف
“Janganlah kalian mengambil hadis dari Amr bin Tsabit. Karena dia melaknat para sahabat.” (Tadribur Rawi, As-Suyuthi, 1/327).
6. Syaikhul Islam mengatakan
وقد اتفق أهل العلم بالنقل والرواية والإسناد على أن الرافضة أكذب الطوائف والكذب فيهم قديم ولهذا كان أئمة الإسلام يعلمون امتيازهم بكثرة الكذب
“Para ulama sepakat, berdasarkan nukilan, riwayat, dan sanad, bahwa rafidhah (syiah) adalah kelompok paling pendusta. Dan dusta bagi mereka, ada sejak masa silam. Karena itu, para ulama islam mengenal ciri khas mereka dengan banyaknya berdusta.” Selanjutnya, Syaikhul Islam menyebutkan beberapa riwayat di atas. (Minhaj As-Sunah An-Nabawiyah, 1/59).
7. Keterangan lainnya dari Ibnu Hazm, dalam karyanya tentang firqah dan kelompok-kelompok yang menisbahkan dirinya kepada islam,
… إنما هي فرق حدث أولها بعد موت النبي صلى الله عليه وسلم بخمس وعشرين سنة …وهي طائفة تجري مجرى اليهود والنصارى في الكذب والكفر
Rafidhah (syiah) adalah kelompok yang pertama kali muncul 25 tahun setelah meninggalnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam… dan itulah kelompok yang sangat persis denga Yahudi dan Nasrani dalam hal berdusta dan melakukan kekufuran. (Al-Fashl fi Al-Milal wa Al-Ahwa wa An-Nihal, Ibnu Hazm, 1/176). Konsultasisyariah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: