Syiahindonesia.com - Setidaknya 70 tentara Yaman tewas akibat serangan rudal yang dilakukan pemberontak pro-Syiah, Houthi.
Serangan ditujukan ke sebuah masjid di kamp militer Provinsi Marib, sekitar 170 kilometer dari Ibu Kota Sanaa, saat pasukan sedang melaksanakan Salat Isya, Sabtu (18/1/2020) malam.
Sumber medis di rumah sakit Marib, tempat dipusatkannya para korban, mengatakan kepada AFP, Minggu (19/1/2020), sejauh ini pihaknya menerima 70 jenazah tentara.
Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi, sebagaimana diberitakan kantor berita Saba, mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan pengecut dan teroris.
“Tindakan memalukan milisi Houthi tanpa ragu lagi membuktikan bahwa mereka enggan untuk (mencapai) perdamaian, karena mereka tak mengenal apa-apa selain kematian dan kehancuran serta kaki-tangan murahan Iran di kawasan tersebut,” kata Hadi.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi, telah memerangi pemberontak Houthi, yang didukung Iran sejak 2014. Saat itu pemberontak merebut Ibu Kota Sanaa dan menggulingkan pemerintahan Presiden Hadi.
Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, tewas dan jutaan lainnya mengungsi sejak 2015, sejak Saudi dan sekutu campur tangan dalam konflik untuk mendukung pemerintahan Hadi.
Konflik ini menurut PBB telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena mendorong negara itu ke ambang kelaparan. inews.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Serangan ditujukan ke sebuah masjid di kamp militer Provinsi Marib, sekitar 170 kilometer dari Ibu Kota Sanaa, saat pasukan sedang melaksanakan Salat Isya, Sabtu (18/1/2020) malam.
Sumber medis di rumah sakit Marib, tempat dipusatkannya para korban, mengatakan kepada AFP, Minggu (19/1/2020), sejauh ini pihaknya menerima 70 jenazah tentara.
Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi, sebagaimana diberitakan kantor berita Saba, mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan pengecut dan teroris.
“Tindakan memalukan milisi Houthi tanpa ragu lagi membuktikan bahwa mereka enggan untuk (mencapai) perdamaian, karena mereka tak mengenal apa-apa selain kematian dan kehancuran serta kaki-tangan murahan Iran di kawasan tersebut,” kata Hadi.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan didukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi, telah memerangi pemberontak Houthi, yang didukung Iran sejak 2014. Saat itu pemberontak merebut Ibu Kota Sanaa dan menggulingkan pemerintahan Presiden Hadi.
Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, tewas dan jutaan lainnya mengungsi sejak 2015, sejak Saudi dan sekutu campur tangan dalam konflik untuk mendukung pemerintahan Hadi.
Konflik ini menurut PBB telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena mendorong negara itu ke ambang kelaparan. inews.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: