Syiahindonesia.com - SEJAK tahun-tahun pertama perang sipil Suriah, petempur paling mengancam Israel telah sibuk di front yang berbeda. Kelompok milisis Syiah Libanon ini, yang terakhir berperang dengan Israel pada 2006, telah banyak berinvestasi sejak 2013 dalam membantu Rezim Suriah Bashar al-Assad melawan kelompok oposisi yang ingin melakukan pembebasan.
Pejabat Israel telah memperingatkan bahwa suatu hari akan tiba waktunya ketika milisi bersenjata Hizbullah akan kembali mengarahkan fokus mereka kepada negara Zionis itu, kali ini dengan pengalaman tempur yang signifikan dan persenjataan yang lebih baik.
Penemuan terowongan-terowongan oleh Israel yang disebut digali oleh Hizbullah untuk menyusup dari Libanon telah menimbulkan kekhawatiran.
Sejarah Syiah Hizbullah
Hizbullah didirikan sekelompok kecil tokoh Syiah Lebanon sebagai tanggapan atas invasi Israel tahun 1982 di Libanon selatan. Mereka terinspirasi oleh ajaran dua tokoh Syiah radikal: Mohammed Baqr as-Sadr dari Iraq dan Ruhollah Khomeini, yang memimpin revolusi tahun 1979 di Iran.
Dengan bantuan Korp Garda Revolusi Iran (IRGC), kepemimpinan awal Hizbullah memobilisasi penduduk Syiah Libanon untuk menentang pendudukan Israel. Dimulai di Lembah Bekaa di Lebanon timur, ratusan anggota baru diberi pelatihan militer dan indoktrinasi agama. Selama tahun 1980-an, pengaruh Hizbullah menyebar dari Bekaa ke Beirut, di mana ia disalahkan atas pemboman bunuh diri tahun 1983 oleh Kedutaan Besar AS dan barak-barak Marinir AS, menyebabkan lebih dari 300 orang tewas, serta penculikan orang asing. Hizbullah menyangkal peran mereka. [Hezbollah 101: Who is the militant group, and what does it want? www.csmonitor.com]
Mantan Petinggi Hizbullah Sebut Milisi Syiah Manfaatkan Kemiskinan untuk Bela Bashar
Popularitas Hizbullah memuncak pada akhir 1990-an ketika perlawanan bersenjata terhadap pendudukan Israel di Lebanon selatan membuatnya sangat dikagumi warga Lebanon. Sayangnya setelah peristiwa itu, Hizbullah tidak mau meletakkan senjatanya setelah penarikan Israel dari Libanon pada tahun 2000 telah menciptakan kegelisahan di antara lawan-lawan partai, yang bersikeras bahwa hanya militer Lebanon yang berhak memiliki senjata dan hanya pemerintah yang harus memutuskan masalah perang.
Namun Hizbullah berevolusi secara signifikan dari asalnya sebagai kelompok gerilya pada awal 1980-an menjadi kekuatan politik dan militer utama. Bertolak dari resolusi Amerika Serikat dan perjanjian internasional yang menuntut perlucutan senjata, Hezbollah telah menggunakan kekuatan militer, kekuatan politik. Hizbullah juga telah menciptakan lembaga pendidikan dan sosialnya sendiri yang berjalan sejajar dengan negara Lebanon. Tentu saja dengan dukungan Iran.
Hizbullah setelah Perang Suriah
Dengan mendukung dan melatih pasukan rezim Bashar, Hizbullah telah memainkan peran penting dalam membantu rezim Assad merebut kembali lebih dari 60 persen wilayah Suriah.
Pemimpin Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah telah menjelaskan bahwa dia tidak terburu-buru membawa petempurnya pulang sementara pertempuran untuk wilayah yang belum dikuasai di negara itu belum selesai. Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada 2017 bahwa kelompok itu memiliki 7.000 petempur di Suriah dan kehilangan 1.675 dalam perang, menurut satu perkiraan.
Di sisi lain, milisi Hizbullah memperoleh pengalaman medan perang baru, terutama mengoperasikan tank yang disediakan oleh Suriah dan berkoordinasi dengan kekuatan udara yang disediakan oleh Rusia. Plus, Hizbullah semakin dekat dengan donator mereka, Iran, sekutu lain Iran, yang telah meningkatkan persenjataan kelompok itu.
Persenjataan
Pihak Zionis Israel memperkirakan Hizbullah menimbun 150.000 rudal, dibandingkan sekitar 15.000 rudal sebelum perang 34 hari pada 2006 yang membunuh 1.200 warga Libanon dan 165 warga Israel.
Seperti sebelumnya, sebagian rudalnya tidak dilengkapi pengendali, yang berarti rudal itu umumnya melengkung ke arah daerah berpenduduk padat dengan harapan mengenai sesuatu. Tetapi sekarang, Israel mengatakan Iran memasok beberapa rudal yang dilengkapi sistem pengendali, sehingga itu dapat ditujukan pada target strategis seperti pembangkit listrik dan kilang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kelompok militant itu sedang menyembunyikan fasilitas peningkatan rudal di dalam dan sekitar Beirut, klaim yang dibantah pemerintah Libanon. Militer Israel telah berulangkali melancarkan serangan ke dalam Suriah yang mereka katakan ditargetkan pada konvoi yang mengirim perlengkapan rudal dari Iran.
Gambar Milisi Syiah Hizbullah Bunuh Masyarakat Awam yang Tinggalkan Aleppo jadi Viral
Mengapa terlibat Perang Suriah?
Suriah penting bagi Hizbullah karena Iran adalah pelindung vital. Kelompok Syiah itu bergantung pada Iran untuk pendanaan – lebih dari 700 juta Dolar AS per tahun, menurut pemerintah AS – dan untuk pelatihan militer serta persenjataan. Tetapi Iran dan Libanon tidak terhubung secara geografis, sehingga keduanya menggunakan Suriah untuk memindahkan material dari satu ke yang lain. Karena itu sangat penting bagi Hizbullah untuk mempertahankan sekutu dalam posisi berkuasa di Suriah. [Donna Abu-Nasr & Jonathan Ferziger dalam “What’s Next for Hezbollah After its Syria Adventure?” (Bloomberg.com)]
Kelompok Hizbullah melakukan pawai mendukung rezim Bashar Al-Assad.
Mengapa Iran berinvestasi pada Hizbullah?
Kelompok Syiah di Libanon membentuk apa yang nantinya menjadi Hizbullah pada 1982, dalam menanggapi penjajahan Israel atas wilayah selatan negaranya, tetapi pergerakan mereka diinspirasi oleh revolusi tahun 1979 di Iran yang bermayoritas Syiah.
Di luar keberpihakan ideologi, Hizbullah sampai batas tertentu menjadi sebuah kekuatan proksi bagi Korp Garda Revolusi Iran (IRGC). Hizbullah dapat menyerang sasaran-sasaran Israel dan AS tanpa memprovokasi reaksi seperti yang dilakukan sebuah negara. (Kelompok itu diduga berada di balik pemboman bunuh diri menggunakan truk 1983 di Kedutaan Besar AS dan barak Marinir AS di Beirut, serangan 1984 terhadap bangunan Kedutaan AS di Beirut dan pembajakan Penerbangan TWA 847 pada tahun 1985.) Ancaman palu Hizbullah bisa dibilang memberikan pengaruh Iran atas AS dan Israel, yang dianggapnya sebagai musuh utama.
Peran Hizbullah di Libanon
Bahkan ketika terus berperang di Suriah, Hizbullah terus mengoperasikan jaringan layanan sosial yang besar bagi para pengikutnya dan menjadi aktif secara politik, dengan dua menteri kabinet dan 13 anggota parlemen.
Aliansinya dengan gerakan Amal Syiah, dipimpin oleh Ketua Parlemen Nabih Berri, memastikan bahwa mereka bersama-sama mewakili Syiah negara tersebut.
Hizbullah juga memiliki hubungan dekat dengan partai Kristen yang didirikan oleh Presiden Michel Aoun. Sebagai satu-satunya kelompok yang tidak melucuti senjata pada akhir perang saudara Lebanon 1975-1990, ia memiliki pengaruh lebih daripada siapapun di Lebanon.
Setelah Israel mengakhiri pendudukannya di Libanon selatan, Hizbullah masih menolak meletakkan senjatanya, dengan mengatakan Israel tetap berada di daerah yang disengketakan di sepanjang perbatasan.
Hizbullah Terbukti Beri Bantuan pada Pemberontak Syiah Houthi
Bagaimana Hizbullah dipandang di Timur Tengah?
Penolakan Hizbullah untuk melucuti senjata adalah titik pertikaian yang sudah berlangsung lama, tidak hanya di Libanon namun juga di beberapa negara Teluk, terutama Arab Saudi. Ketegangan semakin dalam sejak kerajaan didominasi Sunni itu dan Iran yang Syiah mengambil sisi yang berlawanan di konflik sektarian regional yang menghancurkan negara seperti Yaman dan Suriah.
Kredibilitas Hizbullah yang diperoleh di seluruh dunia Arab, bahkan diantara orang Saudi, dengan memerangi Israel setidaknya dengan hasil imbang pada tahun 2006 telah berkurang.
Sebelum konflik Suriah dimulai pada tahun 2011, Hizbullah mempromosikan dirinya sebagai sebuah kekuatan yang didekasikan untuk memerangi Israel dan membela yang tertindas, terlepas dari latar belakang mereka. Namun setelah 2013, ia terlibat menyerang milisi Sunni membela Bashar al Assad. [Donna Abu-Nasr & Jonathan Ferziger dalam “What’s Next for Hezbollah After its Syria Adventure?” (Bloomberg.com)]
Dengan dukungan finansial, materi, dan moral dari rezim mullah Iran, Syiah – Hizbullah telah melakukan serangan teroris yang mematikan dan kegiatan kriminal di Timur Tengah dan di seluruh dunia.
Akibatnya, Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, Uni Eropa, dan beberapa negara lain dan organisasi antar pemerintah, termasuk Liga Arab. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Pejabat Israel telah memperingatkan bahwa suatu hari akan tiba waktunya ketika milisi bersenjata Hizbullah akan kembali mengarahkan fokus mereka kepada negara Zionis itu, kali ini dengan pengalaman tempur yang signifikan dan persenjataan yang lebih baik.
Penemuan terowongan-terowongan oleh Israel yang disebut digali oleh Hizbullah untuk menyusup dari Libanon telah menimbulkan kekhawatiran.
Sejarah Syiah Hizbullah
Hizbullah didirikan sekelompok kecil tokoh Syiah Lebanon sebagai tanggapan atas invasi Israel tahun 1982 di Libanon selatan. Mereka terinspirasi oleh ajaran dua tokoh Syiah radikal: Mohammed Baqr as-Sadr dari Iraq dan Ruhollah Khomeini, yang memimpin revolusi tahun 1979 di Iran.
Dengan bantuan Korp Garda Revolusi Iran (IRGC), kepemimpinan awal Hizbullah memobilisasi penduduk Syiah Libanon untuk menentang pendudukan Israel. Dimulai di Lembah Bekaa di Lebanon timur, ratusan anggota baru diberi pelatihan militer dan indoktrinasi agama. Selama tahun 1980-an, pengaruh Hizbullah menyebar dari Bekaa ke Beirut, di mana ia disalahkan atas pemboman bunuh diri tahun 1983 oleh Kedutaan Besar AS dan barak-barak Marinir AS, menyebabkan lebih dari 300 orang tewas, serta penculikan orang asing. Hizbullah menyangkal peran mereka. [Hezbollah 101: Who is the militant group, and what does it want? www.csmonitor.com]
Mantan Petinggi Hizbullah Sebut Milisi Syiah Manfaatkan Kemiskinan untuk Bela Bashar
Popularitas Hizbullah memuncak pada akhir 1990-an ketika perlawanan bersenjata terhadap pendudukan Israel di Lebanon selatan membuatnya sangat dikagumi warga Lebanon. Sayangnya setelah peristiwa itu, Hizbullah tidak mau meletakkan senjatanya setelah penarikan Israel dari Libanon pada tahun 2000 telah menciptakan kegelisahan di antara lawan-lawan partai, yang bersikeras bahwa hanya militer Lebanon yang berhak memiliki senjata dan hanya pemerintah yang harus memutuskan masalah perang.
Namun Hizbullah berevolusi secara signifikan dari asalnya sebagai kelompok gerilya pada awal 1980-an menjadi kekuatan politik dan militer utama. Bertolak dari resolusi Amerika Serikat dan perjanjian internasional yang menuntut perlucutan senjata, Hezbollah telah menggunakan kekuatan militer, kekuatan politik. Hizbullah juga telah menciptakan lembaga pendidikan dan sosialnya sendiri yang berjalan sejajar dengan negara Lebanon. Tentu saja dengan dukungan Iran.
Hizbullah setelah Perang Suriah
Dengan mendukung dan melatih pasukan rezim Bashar, Hizbullah telah memainkan peran penting dalam membantu rezim Assad merebut kembali lebih dari 60 persen wilayah Suriah.
Pemimpin Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah telah menjelaskan bahwa dia tidak terburu-buru membawa petempurnya pulang sementara pertempuran untuk wilayah yang belum dikuasai di negara itu belum selesai. Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada 2017 bahwa kelompok itu memiliki 7.000 petempur di Suriah dan kehilangan 1.675 dalam perang, menurut satu perkiraan.
Di sisi lain, milisi Hizbullah memperoleh pengalaman medan perang baru, terutama mengoperasikan tank yang disediakan oleh Suriah dan berkoordinasi dengan kekuatan udara yang disediakan oleh Rusia. Plus, Hizbullah semakin dekat dengan donator mereka, Iran, sekutu lain Iran, yang telah meningkatkan persenjataan kelompok itu.
Persenjataan
Pihak Zionis Israel memperkirakan Hizbullah menimbun 150.000 rudal, dibandingkan sekitar 15.000 rudal sebelum perang 34 hari pada 2006 yang membunuh 1.200 warga Libanon dan 165 warga Israel.
Seperti sebelumnya, sebagian rudalnya tidak dilengkapi pengendali, yang berarti rudal itu umumnya melengkung ke arah daerah berpenduduk padat dengan harapan mengenai sesuatu. Tetapi sekarang, Israel mengatakan Iran memasok beberapa rudal yang dilengkapi sistem pengendali, sehingga itu dapat ditujukan pada target strategis seperti pembangkit listrik dan kilang. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kelompok militant itu sedang menyembunyikan fasilitas peningkatan rudal di dalam dan sekitar Beirut, klaim yang dibantah pemerintah Libanon. Militer Israel telah berulangkali melancarkan serangan ke dalam Suriah yang mereka katakan ditargetkan pada konvoi yang mengirim perlengkapan rudal dari Iran.
Gambar Milisi Syiah Hizbullah Bunuh Masyarakat Awam yang Tinggalkan Aleppo jadi Viral
Mengapa terlibat Perang Suriah?
Suriah penting bagi Hizbullah karena Iran adalah pelindung vital. Kelompok Syiah itu bergantung pada Iran untuk pendanaan – lebih dari 700 juta Dolar AS per tahun, menurut pemerintah AS – dan untuk pelatihan militer serta persenjataan. Tetapi Iran dan Libanon tidak terhubung secara geografis, sehingga keduanya menggunakan Suriah untuk memindahkan material dari satu ke yang lain. Karena itu sangat penting bagi Hizbullah untuk mempertahankan sekutu dalam posisi berkuasa di Suriah. [Donna Abu-Nasr & Jonathan Ferziger dalam “What’s Next for Hezbollah After its Syria Adventure?” (Bloomberg.com)]
Kelompok Hizbullah melakukan pawai mendukung rezim Bashar Al-Assad.
Mengapa Iran berinvestasi pada Hizbullah?
Kelompok Syiah di Libanon membentuk apa yang nantinya menjadi Hizbullah pada 1982, dalam menanggapi penjajahan Israel atas wilayah selatan negaranya, tetapi pergerakan mereka diinspirasi oleh revolusi tahun 1979 di Iran yang bermayoritas Syiah.
Di luar keberpihakan ideologi, Hizbullah sampai batas tertentu menjadi sebuah kekuatan proksi bagi Korp Garda Revolusi Iran (IRGC). Hizbullah dapat menyerang sasaran-sasaran Israel dan AS tanpa memprovokasi reaksi seperti yang dilakukan sebuah negara. (Kelompok itu diduga berada di balik pemboman bunuh diri menggunakan truk 1983 di Kedutaan Besar AS dan barak Marinir AS di Beirut, serangan 1984 terhadap bangunan Kedutaan AS di Beirut dan pembajakan Penerbangan TWA 847 pada tahun 1985.) Ancaman palu Hizbullah bisa dibilang memberikan pengaruh Iran atas AS dan Israel, yang dianggapnya sebagai musuh utama.
Peran Hizbullah di Libanon
Bahkan ketika terus berperang di Suriah, Hizbullah terus mengoperasikan jaringan layanan sosial yang besar bagi para pengikutnya dan menjadi aktif secara politik, dengan dua menteri kabinet dan 13 anggota parlemen.
Aliansinya dengan gerakan Amal Syiah, dipimpin oleh Ketua Parlemen Nabih Berri, memastikan bahwa mereka bersama-sama mewakili Syiah negara tersebut.
Hizbullah juga memiliki hubungan dekat dengan partai Kristen yang didirikan oleh Presiden Michel Aoun. Sebagai satu-satunya kelompok yang tidak melucuti senjata pada akhir perang saudara Lebanon 1975-1990, ia memiliki pengaruh lebih daripada siapapun di Lebanon.
Setelah Israel mengakhiri pendudukannya di Libanon selatan, Hizbullah masih menolak meletakkan senjatanya, dengan mengatakan Israel tetap berada di daerah yang disengketakan di sepanjang perbatasan.
Hizbullah Terbukti Beri Bantuan pada Pemberontak Syiah Houthi
Bagaimana Hizbullah dipandang di Timur Tengah?
Penolakan Hizbullah untuk melucuti senjata adalah titik pertikaian yang sudah berlangsung lama, tidak hanya di Libanon namun juga di beberapa negara Teluk, terutama Arab Saudi. Ketegangan semakin dalam sejak kerajaan didominasi Sunni itu dan Iran yang Syiah mengambil sisi yang berlawanan di konflik sektarian regional yang menghancurkan negara seperti Yaman dan Suriah.
Kredibilitas Hizbullah yang diperoleh di seluruh dunia Arab, bahkan diantara orang Saudi, dengan memerangi Israel setidaknya dengan hasil imbang pada tahun 2006 telah berkurang.
Sebelum konflik Suriah dimulai pada tahun 2011, Hizbullah mempromosikan dirinya sebagai sebuah kekuatan yang didekasikan untuk memerangi Israel dan membela yang tertindas, terlepas dari latar belakang mereka. Namun setelah 2013, ia terlibat menyerang milisi Sunni membela Bashar al Assad. [Donna Abu-Nasr & Jonathan Ferziger dalam “What’s Next for Hezbollah After its Syria Adventure?” (Bloomberg.com)]
Dengan dukungan finansial, materi, dan moral dari rezim mullah Iran, Syiah – Hizbullah telah melakukan serangan teroris yang mematikan dan kegiatan kriminal di Timur Tengah dan di seluruh dunia.
Akibatnya, Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, Uni Eropa, dan beberapa negara lain dan organisasi antar pemerintah, termasuk Liga Arab. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: