Laut Merah bagian selatan merupakan jalur kapal komersial utama. Pasukan koalisi berhasil itu merusak sebuah perahu tanpa awak, yang sarat bahan peledak. “Perahu tersebut diluncurkan dari Provinsi Hodeidah di Yaman barat,” ujar Kolonel Turki al-Malki, juru bicara koalisi.
Al-Malki dalam pernyataanya, tidak memberikan keterangan mengenai sasaran. Dan saat ini belum ada konfirmasi dari gerakan Houthi. Kelompok itu memerangi koalisi militer Muslim Suni sejak 2015, dalam konflik yang sebagian besar terjadi di kawasan itu, sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan musuh bebuyutan Iran Syiah.
Yaman berada di sepanjang Teuk Bab al-Mandeb, di jalan masuk selatan Laut Merah, salah satu rute perdagangan penting bagi tanker minyak dari Timur Tengah menuju Eropa. Malki mengatakan, serangan yang direncanakan itu mengancam keamanan wilayah dan internasional, serta perdagangan maritim.
Menurutnya, Hodeidah menjadi tempat untuk melancarkan gerakan, merupakan pelanggaran mencolok atas kesepakatan perdamaian yang dipimpin PBB di kota pelabuhan yang disengketakan itu.
Kesepakatan tersebut disetujui oleh pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan kelompok Houthi pada Desember 2018. Arab Saudi menghentikan pengapalan minyak melewati Bab al-Mandeb lebih dari sepekan pada 2018, setelah Houthi menyerang dua kapal di perairan itu.
Koalisi yang dipimpin Barat campur tangan di Yaman untuk berusaha memulihkan pemerintahan yang diakui internasional. Pemerintahan tersebut dilengserkan dari kekuasaan di ibu kota, Sanaa, pada akhir 2014 oleh kelompok Houthi. Kelompok yang kini mengendalikan sebagian besar pusat perkotaan. cendananews.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: