Syiahindonesia.com - Jumlah kematian akibat virus corona atau Covid-19 semakin meningkat di Iran, Pada Jumat (21/2), Kementerian Kesehatan Iran melaporkan dua kasus kematian lagi akibat virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.
Dengan demikian, jumlah total kematian akibat virus tersebut menjadi empat di Iran. Selain itu, jumlah infeksi juga meningkat menjadi 18 kasus.
"Tiga belas kasus baru telah dikonfirmasi," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour di Twitter.
"Sayangnya dua dari mereka kehilangan nyawa," sambungnya, seperti dimuat ulang Channel News Asia.
Sebelumnya, dua kasus kematian pertama dilaporkan Iran pada Rabu (19/2) di wilayah Qom. Para pejabat kesehatan di Iran telah menyerukan penangguhan semua pertemuan keagamaan di Qom, yang merupakan kota suci Syiah di Iran.
Bukan hanya itu, maskapai penerbangan Iraqi Airways juga telah menangguhkan layanan penerbangan ke negara tetangganya, Iran sebagai langkah perlindungan terhadap virus corona.
Virus ini diketahui pertama kali muncul di China dan telah menewaskan lebih dari 2.200 orang serta menginfeksi hampir 76.000 orang lainnya sejak akhir tahun lalu. dunia.rmol.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Dengan demikian, jumlah total kematian akibat virus tersebut menjadi empat di Iran. Selain itu, jumlah infeksi juga meningkat menjadi 18 kasus.
"Tiga belas kasus baru telah dikonfirmasi," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianoush Jahanpour di Twitter.
"Sayangnya dua dari mereka kehilangan nyawa," sambungnya, seperti dimuat ulang Channel News Asia.
Sebelumnya, dua kasus kematian pertama dilaporkan Iran pada Rabu (19/2) di wilayah Qom. Para pejabat kesehatan di Iran telah menyerukan penangguhan semua pertemuan keagamaan di Qom, yang merupakan kota suci Syiah di Iran.
Bukan hanya itu, maskapai penerbangan Iraqi Airways juga telah menangguhkan layanan penerbangan ke negara tetangganya, Iran sebagai langkah perlindungan terhadap virus corona.
Virus ini diketahui pertama kali muncul di China dan telah menewaskan lebih dari 2.200 orang serta menginfeksi hampir 76.000 orang lainnya sejak akhir tahun lalu. dunia.rmol.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: