Syiahindonesoa.com, Teheran – Putra pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menuai kritik karena mengenakan kemeja buatan AS meskipun menyerukan boikot.
Menanggapi kritikan itu, dia mengatakan, “Saya tidak membeli produk Amerika, bahkan iPhone saya berencana untuk menjual.”
Jawad Nasrallah mengenakan kemeja buatan ritel Amerika Timberland. Sementara itu, ayahnya sangat vokal menyerukan boikot terhadap produk-produk buatan AS.
Menurut laporan Channel 12 News, Senin (17/02/2020), Jawad mengaku memiliki produk merek AS lainnya. “Semua orang yang menulis menentang saya – saya tidak menyerang balik,” ujarnya.
Dalam sebuah pidato pada hari Senin, pemimpin kelompok Syiah Hizbullah Lebanon menyerukan pembentukan “front perlawanan bersatu” melawann AS di seluruh dunia dan mendesak boikot ekonomi terhadap produk-produk Amerika sebagai “senjata baru.”
Hassan menunjukkan pentingnya boikot untuk perjuangan Hizbullah melawan AS. Dia menyamakan bentuk perlawanan terhadap Israel.
“Amerika memiliki situasi ekonomi dan keuangan mereka sebagai titik rapuh. Hizbullah memukul musuh Israel karena kelemahannya. Jadi, kami juga dapat berkonsentrasi pada kepentingan ekonomi AS,” ujarnya. kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Menanggapi kritikan itu, dia mengatakan, “Saya tidak membeli produk Amerika, bahkan iPhone saya berencana untuk menjual.”
Jawad Nasrallah mengenakan kemeja buatan ritel Amerika Timberland. Sementara itu, ayahnya sangat vokal menyerukan boikot terhadap produk-produk buatan AS.
Menurut laporan Channel 12 News, Senin (17/02/2020), Jawad mengaku memiliki produk merek AS lainnya. “Semua orang yang menulis menentang saya – saya tidak menyerang balik,” ujarnya.
Dalam sebuah pidato pada hari Senin, pemimpin kelompok Syiah Hizbullah Lebanon menyerukan pembentukan “front perlawanan bersatu” melawann AS di seluruh dunia dan mendesak boikot ekonomi terhadap produk-produk Amerika sebagai “senjata baru.”
Hassan menunjukkan pentingnya boikot untuk perjuangan Hizbullah melawan AS. Dia menyamakan bentuk perlawanan terhadap Israel.
“Amerika memiliki situasi ekonomi dan keuangan mereka sebagai titik rapuh. Hizbullah memukul musuh Israel karena kelemahannya. Jadi, kami juga dapat berkonsentrasi pada kepentingan ekonomi AS,” ujarnya. kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: