Syiahindonesia.com - Peperangan sepertinya belum meninggalkan Timur Tengah. Bahkan, Senin (3/2/2020), empat tentara Turki terbunuh karena serangan Suriah di wilayah Barat Laut Idlib.
Bukan hanya itu, Kementerian Pertahanan Turki juga melaporkan sembilan tentara terluka serius. "Pasukan Turki akan membalas dan menghancurkan target," kata militer Turki, sebagaimana dikutip AFP.
Turki memiliki 12 pos pengamatan di wilayah Idlib. Pos tersebut didirikan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Rusia.
Di negara ini, Turki dan Rusia mendukung kelompok yang berseberangan. Di mana Rusia pro pada rezim Presiden Bashar al-Assad, yang memimpin Suriah sekarang.
Namun pertempuran terjadi beberapa waktu terakhir. Tentara Suriah juga dikabarkan bergerak maju hendak menyerang Turki.
Akibat hal ini Turki dan Rusia pun tegang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Rusia karena memberi bantuan militer ke Suriah.
Rusia dikabarkan mengirimkan angkatan udara dari pangkalan Hmeimin. Meski demikian, negeri itu membantah tuduhan Erdogan.
Persoalan Suriah bukan hal baru. Masalah keduanya sudah terjadi sejak 2011.
Dua faksi berseteru di wilayah itu. Pemerintahan Assad merupakan rezim Sunni Allawiyin yang dekat dengan Syiah, dan didukung Rusia.
Sedangkan rezim anti Assad, merupakan kelompok Sunni, didukung Turki dan Arab Saudi. Selain di Idlib, perang juga terjadi di Aleppo. cnbcindonesia.com
(sef/sef)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Bukan hanya itu, Kementerian Pertahanan Turki juga melaporkan sembilan tentara terluka serius. "Pasukan Turki akan membalas dan menghancurkan target," kata militer Turki, sebagaimana dikutip AFP.
Turki memiliki 12 pos pengamatan di wilayah Idlib. Pos tersebut didirikan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dengan Rusia.
Di negara ini, Turki dan Rusia mendukung kelompok yang berseberangan. Di mana Rusia pro pada rezim Presiden Bashar al-Assad, yang memimpin Suriah sekarang.
Namun pertempuran terjadi beberapa waktu terakhir. Tentara Suriah juga dikabarkan bergerak maju hendak menyerang Turki.
Akibat hal ini Turki dan Rusia pun tegang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Rusia karena memberi bantuan militer ke Suriah.
Rusia dikabarkan mengirimkan angkatan udara dari pangkalan Hmeimin. Meski demikian, negeri itu membantah tuduhan Erdogan.
Persoalan Suriah bukan hal baru. Masalah keduanya sudah terjadi sejak 2011.
Dua faksi berseteru di wilayah itu. Pemerintahan Assad merupakan rezim Sunni Allawiyin yang dekat dengan Syiah, dan didukung Rusia.
Sedangkan rezim anti Assad, merupakan kelompok Sunni, didukung Turki dan Arab Saudi. Selain di Idlib, perang juga terjadi di Aleppo. cnbcindonesia.com
(sef/sef)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: