Syiahindonesia.com, Idlib – Turki telah menetralisir 51 personel militer rezim Bashar Assad di zona eskalasi Idlib, Suriah barat laut. Demikian laporan Kementerian Pertahanan Nasional negara itu, Selasa (11/02/2020).
Kementerian mengatakan bahwa 51 personel rezim “dinetralkan”, dua tank, senjata anti-pesawat terbang dan gudang amunisi dihancurkan.
Pihak berwenang Turki sering menggunakan istilah “dinetralkan” untuk menggambarkan musuh yang menyerah, dibunuh atau ditangkap.
Senin sebelumnya, setidaknya lima tentara Turki tewas dan lima lainnya cedera oleh pasukan rezim Assad di Idlib, Suriah barat laut.
Pekan lalu, pasukan rezim di Idlib membunuh tujuh tentara Turki dan satu kontraktor sipil yang bekerja dengan militer Turki, serta melukai lebih dari selusin orang. Sebagai pembalasan, Turki pekan lalu menyerang lebih dari 50 target dan menewaskan 76 tentara Suriah.
Pasukan Turki berada di Idlib dalam misi anti-teror dan perdamaian. Idlib telah menjadi benteng terakhir oposisi dan rakyat Suriah sejak pecah konflik pada tahun 2011.
Pada bulan September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Tetapi sejak saat itu pula lebih dari 1.800 warga sipil telah tewas dalam serangan oleh rezim dan pasukan Rusia. kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Kementerian mengatakan bahwa 51 personel rezim “dinetralkan”, dua tank, senjata anti-pesawat terbang dan gudang amunisi dihancurkan.
Pihak berwenang Turki sering menggunakan istilah “dinetralkan” untuk menggambarkan musuh yang menyerah, dibunuh atau ditangkap.
Senin sebelumnya, setidaknya lima tentara Turki tewas dan lima lainnya cedera oleh pasukan rezim Assad di Idlib, Suriah barat laut.
Pekan lalu, pasukan rezim di Idlib membunuh tujuh tentara Turki dan satu kontraktor sipil yang bekerja dengan militer Turki, serta melukai lebih dari selusin orang. Sebagai pembalasan, Turki pekan lalu menyerang lebih dari 50 target dan menewaskan 76 tentara Suriah.
Pasukan Turki berada di Idlib dalam misi anti-teror dan perdamaian. Idlib telah menjadi benteng terakhir oposisi dan rakyat Suriah sejak pecah konflik pada tahun 2011.
Pada bulan September 2018, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Tetapi sejak saat itu pula lebih dari 1.800 warga sipil telah tewas dalam serangan oleh rezim dan pasukan Rusia. kiblat.net
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: