Syiahindonesia.com - Brigadir Jenderal Nasser Shabani, komandan di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) meninggal akibat virus corona baru atau COVID-19, menurut kantor berita pemerintah Fars hari Jumat. Shabani memulai karirnya pada tahun 1982 selama Perang Iran-Iraq.
Setidaknya 13 tokoh rezim Iran lain telah meninggal akibat virus corona. 11 lainnya terinfeksi sejak mewabahnya virus di negara itu.
Jumlah kematian akibat wabah virus corona di Iran meningkat menjadi 611, televisi pemerintah melaporkan pada Jumat, lapor Reuters. Pihak berwenang mengatakan 97 orang telah meninggal selama 24 jam terakhir, sementara 1,365 kasus baru muncul, membawa jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi 12,729, televisi pemerintah Iran mengutip juru bicara Kementrian Kesehatan Kianoush Jahanpour.
Total 4,339 orang telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah sembuh dari virus, tambah Jahanpour.Turki, yang hanya memiliki lima kasus virus corona yang dikonfirmasi, menutup perbatasan darat dan menangguhkan perjalanan udara ke Iran bulan lalu.
Selain China, Italia dan Korea Selatan, Iran termasuk merupakan negara yang terdampak paling buruk sejak mewabahnya penyakit itu pada Desember tahun lalu.
Sebagai bagian dari upayanya untuk menahan penyebaran virus, Teheran telah melakukan beberapa langkah termasuk penutupan sekolah dan institusi pendidikan yang lebih tinggi, membatalkan kegiatan olah raga dan melarang pejabatnya meninggalkan negara tersebut.
Setelah muncul di China pada Desember lalu, virus corona novel, secara resmi disebut COVID-19, telah menyebar ke lebih dari 129 negara dan wilayah. Jumlah kematian global saat ini mencapai 5.400 dengan lebih dari 142.000 kasus dikonfirmasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mendeklarasikan wabah itu sebagai “pandemi global”. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Setidaknya 13 tokoh rezim Iran lain telah meninggal akibat virus corona. 11 lainnya terinfeksi sejak mewabahnya virus di negara itu.
Jumlah kematian akibat wabah virus corona di Iran meningkat menjadi 611, televisi pemerintah melaporkan pada Jumat, lapor Reuters. Pihak berwenang mengatakan 97 orang telah meninggal selama 24 jam terakhir, sementara 1,365 kasus baru muncul, membawa jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi 12,729, televisi pemerintah Iran mengutip juru bicara Kementrian Kesehatan Kianoush Jahanpour.
Total 4,339 orang telah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah sembuh dari virus, tambah Jahanpour.Turki, yang hanya memiliki lima kasus virus corona yang dikonfirmasi, menutup perbatasan darat dan menangguhkan perjalanan udara ke Iran bulan lalu.
Selain China, Italia dan Korea Selatan, Iran termasuk merupakan negara yang terdampak paling buruk sejak mewabahnya penyakit itu pada Desember tahun lalu.
Sebagai bagian dari upayanya untuk menahan penyebaran virus, Teheran telah melakukan beberapa langkah termasuk penutupan sekolah dan institusi pendidikan yang lebih tinggi, membatalkan kegiatan olah raga dan melarang pejabatnya meninggalkan negara tersebut.
Setelah muncul di China pada Desember lalu, virus corona novel, secara resmi disebut COVID-19, telah menyebar ke lebih dari 129 negara dan wilayah. Jumlah kematian global saat ini mencapai 5.400 dengan lebih dari 142.000 kasus dikonfirmasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mendeklarasikan wabah itu sebagai “pandemi global”. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: