Syiahindonesia.com - Seorang anggota Dewan Para Ahli Iran, Ayatollah Seyyed Hashem Bat’haee Golpaygani, meninggal akibat virus corona. Kabar ini disampaikan media lokal pada Senin lapor Anadolu Agency.
Bat’haee, 78 tahun, menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, di mana dia telah dirawat karena COVID-19, kantor berita Tasnim melaporkan.
Bat’haee menjadi salah satu dari banyak pejabat Iran, yang telah terinfeksi penyakit itu. Korban termasuk seorang wakil presiden, beberapa menteri kabinet Iran, anggota parlemen, anggota Garda Revolusi dan pejabat Kementerian Kesehatan.
Majelis Para Ahli adalah sebuah badan yang mengawasi dan menunjuk Pemimpin Tertinggi Iran.
Iran adalah salah satu negara yang paling terdampak oleh virus corona baru dengan 724 kematian dan lebih dari 13.900 kasus infeksi dikonfirmasi.
Negara itu telah meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dana darurat 5 miliar AS dolar untuk menangani pandemi. Iran melaporkan kasus pertama coronavirus di Provinsi Qom, pusat Syiah pada 19 Februari.
Turki, yang memiliki 18 kasus dikonfirmasi virus corona, menutup perbatasan darat dan menangguhkan perjalanan udara ke Iran bulan lalu.
Sebagai bagian dari upayanya untuk membendung penyebaran virus, Teheran telah mengambil beberapa langkah, termasuk penutupan semua sekolah. Menutup lembaga pendidikan tinggi, membatalkan acara olahraga dan melarang pejabat pemerintah meninggalkan negara itu.
Setelah muncul di Wuhan, China Desember lalu, virus telah menyebar ke setidaknya 150 negara dan wilayah.
Jumlah kematian global dari virus ini telah melampaui 5.746, dengan lebih dari 153.000 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Bat’haee, 78 tahun, menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, di mana dia telah dirawat karena COVID-19, kantor berita Tasnim melaporkan.
Bat’haee menjadi salah satu dari banyak pejabat Iran, yang telah terinfeksi penyakit itu. Korban termasuk seorang wakil presiden, beberapa menteri kabinet Iran, anggota parlemen, anggota Garda Revolusi dan pejabat Kementerian Kesehatan.
Majelis Para Ahli adalah sebuah badan yang mengawasi dan menunjuk Pemimpin Tertinggi Iran.
Iran adalah salah satu negara yang paling terdampak oleh virus corona baru dengan 724 kematian dan lebih dari 13.900 kasus infeksi dikonfirmasi.
Negara itu telah meminta Dana Moneter Internasional (IMF) dana darurat 5 miliar AS dolar untuk menangani pandemi. Iran melaporkan kasus pertama coronavirus di Provinsi Qom, pusat Syiah pada 19 Februari.
Turki, yang memiliki 18 kasus dikonfirmasi virus corona, menutup perbatasan darat dan menangguhkan perjalanan udara ke Iran bulan lalu.
Sebagai bagian dari upayanya untuk membendung penyebaran virus, Teheran telah mengambil beberapa langkah, termasuk penutupan semua sekolah. Menutup lembaga pendidikan tinggi, membatalkan acara olahraga dan melarang pejabat pemerintah meninggalkan negara itu.
Setelah muncul di Wuhan, China Desember lalu, virus telah menyebar ke setidaknya 150 negara dan wilayah.
Jumlah kematian global dari virus ini telah melampaui 5.746, dengan lebih dari 153.000 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. hidayatullah.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: