Syiahindonesia.com, Sana’a– Pemberontak Al-Houthi Yaman hari Kamis (9/4) mengatakan bahwa Arab Saudi mengirim orang Yaman kembali pulang setelah terinfeksi virus corona baru di Inggris. Houthis yang mengklaim telah mengidentifikasi yang terinfeksi berupaya mengendalikan kedatangan mereka, kata sebuah laporan.
Menurut televisi pro-Houthi Al-Masirah, kelompok pemberonyak Syiah ini telah mengidentifikasi mereka yang terinfeksi untuk melakukan upaya pengendalian, dengan cara mengatur kedatangan mereka.
Namun Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang tuduhan kelompok yang didukung Iran ini.
Tuduhan kelompok Houthi itu muncul setelah Yaman memutuskan menutup satu-satunya perbatasan yang tersisa dengan Arab Saudi. Perbatasan ditutup mencegah wabah virus corona di negara yang dilanda perang tersebut.
Yaman memutuskan menutup perbatasan al-Wadia dekat Arab Saudi hari Rabu hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata sumber-sumber di perbatasan kepada Anadolu Agency. Al-Wadia menjadi satu-satunya titik transit kedua negara setelah penyeberangan perbatasan lainnya ditutup karena konflik yang sedang berlangsung di Yaman sejak September 2014. Sejauh ini Yaman belum melaporkan kasus virus corona (Covid-19).
Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Syiah menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sana’a. Krisis meningkat pada tahun 2015 ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan yang bertujuan menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.
Puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini telah terbunuh dalam konflik. Hal ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang tetap berisiko kelaparan. indonesiainside.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Menurut televisi pro-Houthi Al-Masirah, kelompok pemberonyak Syiah ini telah mengidentifikasi mereka yang terinfeksi untuk melakukan upaya pengendalian, dengan cara mengatur kedatangan mereka.
Namun Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang tuduhan kelompok yang didukung Iran ini.
Tuduhan kelompok Houthi itu muncul setelah Yaman memutuskan menutup satu-satunya perbatasan yang tersisa dengan Arab Saudi. Perbatasan ditutup mencegah wabah virus corona di negara yang dilanda perang tersebut.
Yaman memutuskan menutup perbatasan al-Wadia dekat Arab Saudi hari Rabu hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata sumber-sumber di perbatasan kepada Anadolu Agency. Al-Wadia menjadi satu-satunya titik transit kedua negara setelah penyeberangan perbatasan lainnya ditutup karena konflik yang sedang berlangsung di Yaman sejak September 2014. Sejauh ini Yaman belum melaporkan kasus virus corona (Covid-19).
Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Syiah menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sana’a. Krisis meningkat pada tahun 2015 ketika koalisi militer yang dipimpin Saudi meluncurkan kampanye udara yang menghancurkan yang bertujuan menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.
Puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini telah terbunuh dalam konflik. Hal ini telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang tetap berisiko kelaparan. indonesiainside.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: