Syiahindonesia.com - Dalam buku berjudul "Mizanul Hikmah; Kumpulan Hadits Nabi Saw Pilihan (3)" disebutkan tentang Aqidah para penganut agama syiah.
Buku yang dikarang oleh Muhammad M. Reysyahri ini menyebutkan tentang bagaimana imam itu dipilih.
"Imam Ja'far Shadiq as kepada Mua'lla bin Khunais ketika telah masuk Hari Raya Nouruz, "Apakah kamu mengetahui hari apa ini?" Dia berkata, "Aku berkata, "Yang jiwaku menjadi tebusanmu! Hari ini adalah hari dimana orang-orang awam mengagungkannya dan saling berbagi hadiah di dalamnya." lalu Abu Abdillah al-Shadiq as berkata, "Demi Baitul Atiq yang berada di kota Mekah! Tidaklah ini melainkan hari perkara yang lalu aku akan menafsirkanmu padamu sehingga kamu memahaminya...
Wahai Mua'lla! Sesungguhnya Hari Houruz adalah hari dimana Allah Swt mengambil janji-janji hamba-Nya untuk mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya degnan sesuatu pun, mengimani para utusan-Nya dan hujah-hujah-Nya dan beriman kepada para Imam as. Ia adalah hari yang pertama terbitnya matahari, dan tidak ada di dalam Hari Raya Nouruz melainkan kami mengharapkan kebahagiaan di dalamnya, karena sesungguhnya ia adalah hari-hari kami dan hari-hari pada pengikut kami, yang mana orang-orang awam telah menjaganya dan kalian menghilangkannya, dan ia adalah hari pertama pada tahun Persia, lalu mereka hidup dan jumlah mereka tiga puluh ribu orang, maka menuang air pada Hari Nouruz adalah sunah.""" halaman 363.
Riwayat diatas diambil dari Bihar al-Anwar, juz 59, hal.92, hadis ke-1.
Buku yang memiliki judul asli "Muntakhab Mizanul Hikmah" ini diterbitkan oleh penerbit Nur Al-Huda dan disebarluaskan di Indonesia.
Untuk lebih lengkapnya silahkan baca juga artikel berikut ini: Menguak Kesesatan Syiah dalam Buku Mizanul Hikmah 3.
Mengenal Hari Raya Nouruz
Nouruz merupakan hari raya agama Majusi dalam menyambut tahun baru Persia dan dirayakan secara meriah di Iran. Para penganut Majusi beribadah di dalam kuil yang disebut dengan Kuil Api. Di dalam Kuil itu api dibiarkan menyala terus-menerus sebagai lambang kehadiran dewa.
Menurut Majusi, api bukan saja menyimbolkan kehadiran Tuhan tetapi juga sebagai simbol kesucian. Oleh karena itu api tidak lepas dari perayaan ritual Nouruz ini, karena api merupakan simbol dari kemenangan, menang melawan kejahatan dengan disimbolkan kegelapan, oleh karena itu hari Rabu (dalam bahasa persianya ‘Chaharshanbe’) akhir menjelang Nouruz , ada ritual menyalakan api di malam hari, biasanya di jalan atau gang, kemudian kita semua harus meloncat melewati api tersebut, supaya terhindar dari kejahatan.
Pada hari itu juga disiapkan sajian simbol seperti tanaman hijau/rumput, puding krim, apel, buah kering, bawang putih, sumac berry, cuka, ikan dll. Seperti contoh yang disiapkan untuk Ahmadinejad & Majusi Persia di bawah ini
Kepercayaan Syiah memang banyak dipengaruhi tradisi paganisme & nasionalisme Persia Kuno. Syiah bahkan percaya Imam memuji & memuliakan Hari Besar Majusi ini. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Buku yang dikarang oleh Muhammad M. Reysyahri ini menyebutkan tentang bagaimana imam itu dipilih.
"Imam Ja'far Shadiq as kepada Mua'lla bin Khunais ketika telah masuk Hari Raya Nouruz, "Apakah kamu mengetahui hari apa ini?" Dia berkata, "Aku berkata, "Yang jiwaku menjadi tebusanmu! Hari ini adalah hari dimana orang-orang awam mengagungkannya dan saling berbagi hadiah di dalamnya." lalu Abu Abdillah al-Shadiq as berkata, "Demi Baitul Atiq yang berada di kota Mekah! Tidaklah ini melainkan hari perkara yang lalu aku akan menafsirkanmu padamu sehingga kamu memahaminya...
Wahai Mua'lla! Sesungguhnya Hari Houruz adalah hari dimana Allah Swt mengambil janji-janji hamba-Nya untuk mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya degnan sesuatu pun, mengimani para utusan-Nya dan hujah-hujah-Nya dan beriman kepada para Imam as. Ia adalah hari yang pertama terbitnya matahari, dan tidak ada di dalam Hari Raya Nouruz melainkan kami mengharapkan kebahagiaan di dalamnya, karena sesungguhnya ia adalah hari-hari kami dan hari-hari pada pengikut kami, yang mana orang-orang awam telah menjaganya dan kalian menghilangkannya, dan ia adalah hari pertama pada tahun Persia, lalu mereka hidup dan jumlah mereka tiga puluh ribu orang, maka menuang air pada Hari Nouruz adalah sunah.""" halaman 363.
Riwayat diatas diambil dari Bihar al-Anwar, juz 59, hal.92, hadis ke-1.
Buku yang memiliki judul asli "Muntakhab Mizanul Hikmah" ini diterbitkan oleh penerbit Nur Al-Huda dan disebarluaskan di Indonesia.
Untuk lebih lengkapnya silahkan baca juga artikel berikut ini: Menguak Kesesatan Syiah dalam Buku Mizanul Hikmah 3.
Mengenal Hari Raya Nouruz
Nouruz merupakan hari raya agama Majusi dalam menyambut tahun baru Persia dan dirayakan secara meriah di Iran. Para penganut Majusi beribadah di dalam kuil yang disebut dengan Kuil Api. Di dalam Kuil itu api dibiarkan menyala terus-menerus sebagai lambang kehadiran dewa.
Menurut Majusi, api bukan saja menyimbolkan kehadiran Tuhan tetapi juga sebagai simbol kesucian. Oleh karena itu api tidak lepas dari perayaan ritual Nouruz ini, karena api merupakan simbol dari kemenangan, menang melawan kejahatan dengan disimbolkan kegelapan, oleh karena itu hari Rabu (dalam bahasa persianya ‘Chaharshanbe’) akhir menjelang Nouruz , ada ritual menyalakan api di malam hari, biasanya di jalan atau gang, kemudian kita semua harus meloncat melewati api tersebut, supaya terhindar dari kejahatan.
Pada hari itu juga disiapkan sajian simbol seperti tanaman hijau/rumput, puding krim, apel, buah kering, bawang putih, sumac berry, cuka, ikan dll. Seperti contoh yang disiapkan untuk Ahmadinejad & Majusi Persia di bawah ini
Kepercayaan Syiah memang banyak dipengaruhi tradisi paganisme & nasionalisme Persia Kuno. Syiah bahkan percaya Imam memuji & memuliakan Hari Besar Majusi ini. (albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: