Syiahindonesia.com, TEHERAN -- Presiden Iran, Hassan Rouhani memperkirakan, 35 juta warga Iran terinfeksi virus corona. Peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat virus corona di negara tersebut terus melonjak.
"Perkiraan kami adalah bahwa sampai sekarang, 25 juta orang Iran telah terinfeksi virus ini. Kami harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa 30 hingga 35 juta lebih mungkin menghadapi infeksi," ujar Rouhani, dilansir Aljazirah, Ahad (19/7).
Jumlah kasus baru dan kematian akibat virus corona melonjak, setelah mencapai level terendah pada Mei. Rouhani mengatakan, pihaknya belum memutuskan untuk melakukan herd immunity atau kekebalan kelompok sebagai langkah melawan Covid-19. Menurut Rouhani, satu-satunya cara untuk mengalahkan virus korona adalah dengan memutus mata rantainya.
"Kami belum mencapai herd immunity dan kami tidak punya pilihan selain bersatu dalam memutus rantai penularan virus korona," ujar Rouhani mengutip hasil studi Kementerian Kesehatan.
Iran yang memiliki populasi penduduk 80 juta orang mencatat kasus infeksi virus corona lebih dari 269.400 dengan 14.000 kematian. Meningkatnya jumlah kasus telah mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan di sejumlah provinsi yang terdampak.
Rouhani mengatakan, Iran harus mempersiapkan diri untuk menggandakan jumlah ruang rawat inap. Kementerian Kesehatan sejauh ini tidak melaporkan jumlah ruang rawat inap yang tersedia selama pandemi virus corona.
Iran telah berjuang melawan pandemi virus corona sejak muncul kasus pertama pada pertengahan Februari. Pada Maret, Iran menahan diri untuk tidak melakukan lockdown secara penuh tetapi menutup sekolah, membatalkan pertemuan publik, dan melarang perjalanan antarprovinsi. Sanksi ekonomi menjadi kendala bagi Iran untuk menangani pandemi virus corona. republika.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
"Perkiraan kami adalah bahwa sampai sekarang, 25 juta orang Iran telah terinfeksi virus ini. Kami harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa 30 hingga 35 juta lebih mungkin menghadapi infeksi," ujar Rouhani, dilansir Aljazirah, Ahad (19/7).
Jumlah kasus baru dan kematian akibat virus corona melonjak, setelah mencapai level terendah pada Mei. Rouhani mengatakan, pihaknya belum memutuskan untuk melakukan herd immunity atau kekebalan kelompok sebagai langkah melawan Covid-19. Menurut Rouhani, satu-satunya cara untuk mengalahkan virus korona adalah dengan memutus mata rantainya.
"Kami belum mencapai herd immunity dan kami tidak punya pilihan selain bersatu dalam memutus rantai penularan virus korona," ujar Rouhani mengutip hasil studi Kementerian Kesehatan.
Iran yang memiliki populasi penduduk 80 juta orang mencatat kasus infeksi virus corona lebih dari 269.400 dengan 14.000 kematian. Meningkatnya jumlah kasus telah mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan di sejumlah provinsi yang terdampak.
Rouhani mengatakan, Iran harus mempersiapkan diri untuk menggandakan jumlah ruang rawat inap. Kementerian Kesehatan sejauh ini tidak melaporkan jumlah ruang rawat inap yang tersedia selama pandemi virus corona.
Iran telah berjuang melawan pandemi virus corona sejak muncul kasus pertama pada pertengahan Februari. Pada Maret, Iran menahan diri untuk tidak melakukan lockdown secara penuh tetapi menutup sekolah, membatalkan pertemuan publik, dan melarang perjalanan antarprovinsi. Sanksi ekonomi menjadi kendala bagi Iran untuk menangani pandemi virus corona. republika.co.id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: