Syiahindonesia.com - “Hizbullah” telah membuka perbatasan ilegal baru di sepanjang perbatasan timur Libanon dengan Suriah, ujar sebuah laporan.
Kelompok yang didukung Iran telah mengembangkan penyeberangan perbatasan, yang sebelumnya digunakan untuk memfasilitasi masuk dan keluarnya para pejuangnya, yang akan digunakan oleh warga sipil juga, menurut Asharq Al-Awsat (7/7/2020).Laporan itu mengatakan bahwa jalan beraspal yang baru, yang digunakan untuk menyeberang, berada di luar ruang lingkup menara pengawas yang didirikan oleh Angkatan Darat Inggris dan kemudian diambil alih oleh tentara Libanon.
Inggris membantu memasang lebih dari 30 kaki menara pengawas di sepanjang perbatasan Libanon dengan Suriah.
Inggris telah menyumbangkan 350 Land Rover, 4.000 set pelindung tubuh dan memberikan pelatihan kepada 11.000 personel Libanon.
Namun demikian, para pejuang “Hizbullah” masih menggunakan jalan terdekat untuk masuk dan keluar dari Suriah, kata laporan itu.
Penduduk setempat mengatakan bahwa “Hizbullah” berencana untuk menggunakan persimpangan baru untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Bekaa Libanon karena kekurangan makanan.
Libanon mengalami krisis ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekurangan dollar AS telah membuat produk impor sulit sementara harga bahan makanan pokok telah meroket. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Kelompok yang didukung Iran telah mengembangkan penyeberangan perbatasan, yang sebelumnya digunakan untuk memfasilitasi masuk dan keluarnya para pejuangnya, yang akan digunakan oleh warga sipil juga, menurut Asharq Al-Awsat (7/7/2020).Laporan itu mengatakan bahwa jalan beraspal yang baru, yang digunakan untuk menyeberang, berada di luar ruang lingkup menara pengawas yang didirikan oleh Angkatan Darat Inggris dan kemudian diambil alih oleh tentara Libanon.
Inggris membantu memasang lebih dari 30 kaki menara pengawas di sepanjang perbatasan Libanon dengan Suriah.
Inggris telah menyumbangkan 350 Land Rover, 4.000 set pelindung tubuh dan memberikan pelatihan kepada 11.000 personel Libanon.
Namun demikian, para pejuang “Hizbullah” masih menggunakan jalan terdekat untuk masuk dan keluar dari Suriah, kata laporan itu.
Penduduk setempat mengatakan bahwa “Hizbullah” berencana untuk menggunakan persimpangan baru untuk membawa bantuan kemanusiaan ke Bekaa Libanon karena kekurangan makanan.
Libanon mengalami krisis ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekurangan dollar AS telah membuat produk impor sulit sementara harga bahan makanan pokok telah meroket. (haninmazaya/arrahmah.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: