Syiahindonesia.com, Teheran - Otoritas Iran melaporkan bahwa total kematian akibat virus Corona (COVID-19) di wilayahnya telah menembus 20 ribu orang. Angka ini tercatat sebagai total kematian tertinggi di kawasan Timur Tengah sejauh ini.
Seperti dilansir Associated Press, Rabu (19/8/2020), pengumuman ini disampaikan saat Iran berjuang menghadapi kasus-kasus Corona yang tercatat sebagai yang terbesar di kawasan Timur Tengah, dengan total kematian tertinggi.
Diketahui juga bahwa Iran bersiap menggelar peringatan Asyura, peringatan besar umat Syiah atas kematian cucu Nabi Muhammad, Hussein, yang dianggap sebagai salah satu orang suci Syiah yang paling dicintai. Tak hanya itu, ujian masuk universitas yang diikuti lebih dari 1 juta calon mahasiswa juga akan berlangsung.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Sima Sadat Lari, mengumumkan bahwa total 20.125 kematian akibat Corona kini terkonfirmasi di Iran. Total kasus Corona di negara Syiah ini, sebut Sadar Lari, telah melebihi 350.200 kasus.
Sejumlah politikus senior Iran, pejabat kesehatan hingga pemimpin keagamaan dalam struktur teokrasi Syiah masuk dalam daftar orang-orang terinfeksi Corona.
Iran kini masih berjuang keras untuk mengendalikan penyebaran virus Corona di wilayahnya yang berpenduduk 80 juta jiwa. Negara ini awalnya memang mampu mengendalikan virus ini, namun kenaikan kasus Corona kembali terjadi sejak Juni lalu.
Banyak pakar internasional yang meragukan data penghitungan yang disampaikan pemerintah Iran. Bahkan para peneliti dalam parlemen Iran, pada April lalu, mengindikasikan bahwa jumlah kematian akibat Corona sebenarnya mencapai dua kali lipat dari data yang dilaporkan. Hal ini disebut-sebut karena tidak adanya penghitungan yang layak dan tidak semua pasien dengan gangguan pernapasan menjalani tes Corona.
Diketahui bahwa Iran melaporkan kasus pertama dan sekaligus kematian pertama akibat Corona pada hari yang sama pada Februari lalu. Ini tercatat sebagai kasus Corona pertama di kawasan Timur Tengah. Namun Iran baru melaporkan lonjakan tertinggi dalam sehari pada Juni lalu. Tambahan kasus harian tertinggi dilaporkan pada Juli.
Pada Februari, sebelum kasus pertama dikonfirmasi, otoritas Iran menyangkal selama berhari-hari bahwa kasus Corona telah masuk ke wilayahnya. Penyebaran Corona semakin meluas saat Iran memperingati 41 tahun Revolusi Syiah 1979, yang juga diwarnai demonstran besar-besaran, dan menggelar pemilu parlemen. detik.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: