Syiahindonesia.com - Pasca berkuasanya Dinasti Fatimiyah (909-1171M) yang digantikan Dinasti Ayyubiyah (Salahuddin Al-Ayyubi), Salahuddin Al-Ayyubi berpikir keras agar dapat melepaskan diri dari bayang-bayang Dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah sedangkan Salahuddin beraliran Sunni dan bermazhab Syafii.
Ideologi yang dianut Dinasti Fatimiyah sudah melekat pada masyarakat Mesir pada waktu itu. Untuk itu Salahuddin melakukan beberapa langkah jitu untuk menghilangkan ideologi tersebut dari masyarakat mesir.
Mengajak Seluruh Masyarakat Berpindah Keyakinan
Dalam upaya ini Salahuddin mengajak seluruh rakyat di Mesir berpindah keyakinan dari Syiah ke Sunni. Langkah ini sudah dilakukan sejak dia menjabat sebagai menteri pada waktu berkuasanya Dinasti Fatimiyah. Sebagai seorang menteri Salahuddin memiliki pengaruh yang tidak kecil, Dia menghapus kalimat (lafazh) azan Syiah "Hayya 'ala khairil amal, Muhammad wa Ali khairul basyar" (mari kita menuju amal kebajikan, Muhammad dan Ali bin Abi Thalib adalah sebaik-baik manusia).
Memanipulasi Khutbah Jum'at
Setelah Salahuddin menghapus kalimat pada lafazh azan Syiah dia pun menerapkan langkah lainnya yaitu mengubah bacaan khutbah. Langkah ini dilakukan pertama kali pada hari Jum'at, Dzulhijjah tahun 565H/1169M. Salahuddin memerintahkan seluruh khatib agar menyebutkan nama-nama Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali) setelah itu menyebut nama khalifah Fatimiyah Al-Adid.
Mengangkat Hakim dari Sunni
Berikutnya Salahuddin mengangkat hakim dari golongan Ahlusunnah guna membebaskan dari pengaruh Syiah. Adapun orang yang diangkat sebagai hakim adalah Qadhi Isa al-Hukari yang mempunyai latar belakang pemahaman fikih bermazhab Syafi'i.
Mendirikan Sekolah Sunni
Salahuddin mendirikan sekolah-sekolah Ahlusunnah. Dengan cara mendidik generasi muda keideologi Sunni Salahuddin mengharapkan terbebas dari pengaruh Fatimiyah.
Membatasi Ruang Gerak Khalifah
Salahuddin pun melakukan pembatasan terhadap khalifah. Ia dilarang keluar meninggalkan istana kecuali untuk acara yang sangat penting. Perannya sedikit demi sedikit dihapus hingga dia ditangkap dan dihukum bersama pengikutnya.
Menghentikan Penyebutan Nama Khalifah pada Khutbah
Langkah terakhir yang diambil oleh Salahuddin adalah menghentikan penyebutan nama khalifah al-adid dalam khutbat jum'at. Dengan terhapusnya nama Khalifah al-Adid maka khutbah Fatimiyah pun diganti dengan khutbah Abbasiyah.
Demikianlah stategi jitu yang ditempuh Salahuddin Al-Ayyubi dalam memberantas pengaruh Syiah di Mesir.
Sumber : Buku The Great Of Shalahuddin
Source: Arusnews.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: