Syiahindonesia.com - Forum Anti Syiah Surakarta (FASS) mendatangi Polsek Pasar Kliwon Surakarta pada jum’at, (14/8/2020) guna melakukan audensi paska adanya insiden di rumah mendiang Syegaf bin Husain al Jufri Metrodranan, Pasar Kliwon beberapa waktu yang lalu.
Rombongan umat Islam diterima langsung oleh Kapolsek Pasar Kliwon AKP Adis Dani Gatra.
Dalam audensi tersebut ketua FASS ustaz Mas’ud Izzul Mujahid bahwa pemerintah harus responsif terhadap aspirasi umat Islam di Indonesia yang mayoritas menganut paham Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Sunni).
“Dan antisipatif terhadap perayaan hari besar aliran syiah seperti Idul Ghodir dan Asyura di Indonesia,” ungkapnya.
Ustaz Mas’ud mengatakan bahwa para ulama zaman dulu hingga sekarang telah memfatwakan bahwa aliran syiah menyimpang, dan termasuk kelompok sesat.
“Seperti Imam al-Ghozali, Imam Asy-Syafiiy, Imam Malik, Imam Ahmad, dan ulama Kontemporer seperti Syaikh Soleh Al-Utsaimin, Hadhratus Syaikh Hasyim al-‘As’aryi, dan masih banyak lagi ulama yang menfatwakan kesesatan serta bahaya Syi’ah,” ujarnya.
Ia juga mendukung pihak kepolisian, serta yang terkait untuk melakukan penyelidikan yang objektif, terbuka, jujur, adil dan akurat.
“Menyesalkan adanya provokasi terhadap massa yang yang menolak kegiatan tersebut yang berdampak pada reaksi spontan massa,” paparnya.
Lakukan Investigasi Mandiri
Ustaz Mas’ud menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terkait insiden yang terjadi di rumah mendiang Syegaf bin Husain Al Jufri Jufri pada Sabtu, (10/8/2020).
Pihaknya mengaku menemukan fakta bahwa massa berkumpul atas informasi warga yang mencurigai adanya perayaan hari Ghodir Khum, sekte yang bertentangan dengan ajaran mayoritas penduduk setempat.
“Apalagi tempat tersebut sering atau pernah digunakan untuk perayaan acara yang sama pada tahun tahun lalu yang juga mengakibatkan konflik antara warga dan laskar dengan pihak penyelenggara,” ungkapnya.
“Meminta Polri, TNI dan MUI untuk mencermati akun Twitter Hisam Sulaiman yang menulis : Iedul Ghodir di Solo diserang Wahabi serta Iedul Ghodir di rumah Habib Segaf diserang wahabi,” imbuhnya.
Ustaz Mas’ud melanjutkan berdasarkan investigasi langsung team FASS, kegiatan yang dilakukan di Metrodranan tidak ada izin dan pemberitahuan ke pengurus RT maupun ke RW setempat.
“Apalagi berkumpul massa dalam jumlah banyak ditengah pandemi yang mengharuskan untuk melapor ke gugus Covid-19,” sebutnya.
Ia melanjutkan negosiasi telah dilakukan oleh pihak warga, laskar dan kepolisian dengan pihak penyelenggara. Dimana ini bukti bahwa kehadiran laskar & umat Islam di tempat acara, tidak diniatkan melakukan tindakan kekerasan.
Terjadinya tindakan kekerasan, karena ada sebagian peserta aksi yang tersulut emosinya, karena tindakan provokasi dari pihak keluarga yang diduga mengikuti sekte Syiah yang berbahaya di atas.
Menurutnya, ketua RT setempat juga telah memberikan saran agar kegiatan tersebut sebaiknya dibubarkan. Dan warga telah memberikan informasi kepada Polresta Surakarta sebelum keributan terjadi.
“Personal Polri saat mediasi antara massa dengan keluarga dipandang kurang mencukupi sebagaimana dijelaskan oleh pengacara terdakwa,” paparnya.
Tak Ada Perayaan Asyura
Sementara itu, Kapolsek Pasar Kliwon AKP Adis Gani Gatra menegaskan bahwa tidak akan ada kegiatan perayaan Syiah di rumah Syegaf bin Husain Al Jufri.
“Untuk menjelang kegiatan asyura, ini kami berkomunikasi kepada mereka agar jangan ada kegiatan kegiatan yang memicu, mengangkat kembali konflik konflik, dan dari pihak mereka sudah diiyakan dan mengatakan perayaan asyura insyaallah tidak akan dilaksanakan, tapi dari kami akan terus kami penekanan terus agar itu tidak terjadi,” ujarnya.
“Kami juga Islam, kami juga paham apa itu syiah, apa itu sunni, kami juga paham bagaimana syiah membantai saudara kita di sana, Irak, Suriah dan Yaman, kami juga paham asal mula syiah itu seperti apa, dari Abdullah saba seorang Yahudi yang memplokamirkan diri jadi mualaf,” pungkasnya.
Perlu diketahui, pada tahun 2018 yang lalu rumah almarhum Syegaf bin Husain Al Jufri juga digunakan untuk perayaan ritual Asyura namun dibubarkan oleh warga setempat. annasindonesia.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: