Syiahindonesia.com - Puluhan warga yang tergabung dalam Pilar Tunas Bangsa Junjung Loyalitas (Pitbul's) Indonesia, gelar aksi tolak syiah di Pilkada serentak Tasikmalaya 2020. Aksi yang digelar di kawasan Alun-alun Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (27/8/2020) tadi, berlangsung damai dengan pengawalan dari Kepolisian.
Dalam aksinya mereka membawa dan membentangkan spanduk mendukung agar pemilihan kepala daerah harus memiliki jiwa pemimpin yang baik. Pemimpin sosok jujur serta mampu mengemban amanah rakyat.
Beberapa perwakilan massa aksi dalam orasinya menolak ajaran syiah masuk sebagai pasangan pemilihan Bupati - Wakil Bupati Tasikmalaya 2020. Terkait kriteria calon pemimpin yang diinginkan warga tersebut tidak dari golongan syiah.
Sejumlah pengguna jalan atau pengendara yang melintasi lokasi aksi sempat berhenti dan menyaksikan jalannya aksi tersebut.
"Kami menolak dengan keras terutama aliran syiah di mana pun keberadaan dan eksistensinya," ujar Koordinator aksi Pilar Tunas Bangsa Junjung Loyalitas (Pitbul's) Indonesia, Dis Natalis, usai aksi demo.
Menurutnya, jelang pemilihan kepala daerah serentak elemen masyarakat mendukung kegiatan dan mengawal kondusifitas Pilkada. Hal tersebut sebagai upaya menciptakan suasana yang damai termasuk menjaga keamanan di Tasikmalaya.
Namun, kata Dis, dengan berkembang isu ajaran syiah menjelang pemilihan tersebut, pihaknya terang-terangan menolak secara keras.
Pihaknya berharap agar masyarakat tetap lebih cerdas dan menolak keras calon pemimpin yang tak agamis, serta menolak keras ajaran syiah. Apalagi Tasikmalaya terkenal dengan slogan Kota Santri.
Pihaknya mendukung pelaksanaan pilkada yang jujur, adil, dan transparan dalam mewujudkan Kabupaten Tasikmalaya aman, damai dan juga kondusif.
Pihaknya juga menolak keras adanya kampanye hitam dalam pelaksanaan Pilkada serentak ini. Sehingga bisa mengacaukan jalannya pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kami akan memantau penyelenggara Pilkada di Tasikmalaya. Menolak kampanye hitam bernuansa politik dan menolak dengan keras pemimpin dari ajaran syiah," katanya.
Berkembangnya ajaran syiah di Kabupaten Tasikmalaya pada Pilkada 2020, lanjut Dis, diharapkan masyarakat yang menjadi hak pilih pada 9 Desember nanti lebih mengetahui bentuk dan bahayanya.
Sebab adanya ajaran syiah tersebut bisa memecah belah warga Tasikmalaya termasuk politik uang di masyarakat.
Pihaknya akan terus melakukan aksi jelang Pilkada nanti terutamanya berkaitan dengan ajaran syiah yang sudah mulai berkembang di masyarakat. galamedia.pikiran-rakyat.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: