Syiahindonesia.com - Perdana Menteri (PM) Lebanon Mustapha Adib mengumumkan pengunduran dirinya setelah upayanya membentuk kabinet non-partisan mengalami masalah. Terutama mengenai siapa yang akan menjalankan jabatan menteri keuangan. Demikian dilansir Aljazeera, Minggu (27/9/2020).
Al Jazeera melaporkan, “partai politik yang berbeda (telah) berjanji kepada Macron bahwa pemerintah yang baru akan ada pada pertengahan September.”
“Partai Syiah, Hizbullah dan Amal, sangat gigih dan bersikeras menginginkan portofolio menteri keuangan. Mereka bilang itu milik kelompok mereka,” katanya.
Dilaporkan, Adib “mencoba menciptakan pemerintahan yang profesional, untuk menangani krisis ekonomi dan keuangan yang mengerikan di negara itu.”
Namun, Adib menghadapi hambatan besar dalam sistem pemerintahan berbasis sektarian di Lebanon.
Pekan lalu, Aoun memperingatkan bahwa tidak ada solusi yang jelas untuk mengurai kemacetan politik yang telah mencegah pembentukan pemerintahan baru.
Sumber:Aljazeera/CNA
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Al Jazeera melaporkan, “partai politik yang berbeda (telah) berjanji kepada Macron bahwa pemerintah yang baru akan ada pada pertengahan September.”
“Partai Syiah, Hizbullah dan Amal, sangat gigih dan bersikeras menginginkan portofolio menteri keuangan. Mereka bilang itu milik kelompok mereka,” katanya.
Dilaporkan, Adib “mencoba menciptakan pemerintahan yang profesional, untuk menangani krisis ekonomi dan keuangan yang mengerikan di negara itu.”
Namun, Adib menghadapi hambatan besar dalam sistem pemerintahan berbasis sektarian di Lebanon.
Pekan lalu, Aoun memperingatkan bahwa tidak ada solusi yang jelas untuk mengurai kemacetan politik yang telah mencegah pembentukan pemerintahan baru.
Sumber:Aljazeera/CNA
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: