Syiahindonesia.com, Sidoarjo - Persoalan pengungsi Syiah asal Sampang Madura di Rusunawa Puspa Agro di Jemundo, Taman, Sidoarjo masih belum terselesaikan. Namun sebagian dari mereka mulai meninggalkan ajaran Syiah dan akan berpindah ke ahlussunnah wal jamaah (aswaja).
Hal itu disampaikan Tajul Muluk selaku tokoh Syiah di kalangan pengungsi. Tajul mengatakan bahwa warga Syiah yang masih mengungsi di Rusunawa Puspa Agro akan meninggalkan ajaran Syiah.
"Kami sudah mengajukan permohonan baiat ke Forkopimda Sampang. Bahwa warga Syiah asal Sampang akan meninggalkan ajaran Syiah," ujar Tajul kepada detikcom, Senin (19/9/2020).
Tajul mengatakan hingga saat ini warga Syiah asal Kecamatan Omben yang menempati rusunawa berjumlah 83 KK yang terdiri dari 349 jiwa mulai anak-anak dan orang dewasa. Nantinya yang akan mengikuti baiat hanya mereka yang sudah dewasa sekitar 300 orang.
"Rencana yang akan mengikuti baiat hanya orang dewasa sekitar 300 orang," tambah Tajul.
Tajul menerangkan keinginan meninggalkan ajaran Syiah bukan sekadar atau semata-mata untuk pulang kampung. Tapi memang ingin meninggalkan ajaran Syiah yang dirasa salah dalam ajaran Islam.
"Pulang gak pulang itu bukan tujuan utama. Yang jelas untuk menjaga keimanan dan keyakinan. Waktu dulu masih dalam pencarian kebenarannya, namun terlebih dahulu datang fitnah. Waktu itu MUI juga hanya mengeluarkan fatwa tapi belum menunjukkan di mana letak kesalahannya," terang Tajul.
Tajul menjelaskan setelah terbukti fatwa itu benar, maka dirinya bersama pengikutnya akan mundur dari aliran Syiah. Sebetulnya sejak tahun 2011 MUI sudah mengeluarkan fatwa itu.
"Tapi kami tidak langsung percaya. Harus membuktikan karena apa yang saya keluarkan itu harus berdasarkan dalil dan argumentasi. Yang jelas bukan mengekor dari orang lain," lanjut Tajul
Sebenarnya dua tahun yang lalu Tajul Muluk memiliki keinginan untuk meninggalkan ajaran Syiah. Namun dia melakukannya secara perlahan-lahan karena saudara-saudaranya yang sudah terlanjur yakin ke Syiah. Dan Tajul saat itu harus memberi pemahaman bahwa aliran Syiah itu tidak benar.
"Alhamdulillah secara sedikit demi sedikit mereka mulai menyadari ajaran tersebut salah.
Persoalannya sudah saya sampaikan ke semua pengikut, bagi mereka yang akan mengikuti baiat dipersilahkan. Namun apabila mereka ada yang tidak mau mengikuti terserah mereka. Yang jelas bagi mereka yang tidak mau dibaiat urusannya sendiri," tandas Tajul. news.detik.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Hal itu disampaikan Tajul Muluk selaku tokoh Syiah di kalangan pengungsi. Tajul mengatakan bahwa warga Syiah yang masih mengungsi di Rusunawa Puspa Agro akan meninggalkan ajaran Syiah.
"Kami sudah mengajukan permohonan baiat ke Forkopimda Sampang. Bahwa warga Syiah asal Sampang akan meninggalkan ajaran Syiah," ujar Tajul kepada detikcom, Senin (19/9/2020).
Tajul mengatakan hingga saat ini warga Syiah asal Kecamatan Omben yang menempati rusunawa berjumlah 83 KK yang terdiri dari 349 jiwa mulai anak-anak dan orang dewasa. Nantinya yang akan mengikuti baiat hanya mereka yang sudah dewasa sekitar 300 orang.
"Rencana yang akan mengikuti baiat hanya orang dewasa sekitar 300 orang," tambah Tajul.
Tajul menerangkan keinginan meninggalkan ajaran Syiah bukan sekadar atau semata-mata untuk pulang kampung. Tapi memang ingin meninggalkan ajaran Syiah yang dirasa salah dalam ajaran Islam.
"Pulang gak pulang itu bukan tujuan utama. Yang jelas untuk menjaga keimanan dan keyakinan. Waktu dulu masih dalam pencarian kebenarannya, namun terlebih dahulu datang fitnah. Waktu itu MUI juga hanya mengeluarkan fatwa tapi belum menunjukkan di mana letak kesalahannya," terang Tajul.
Tajul menjelaskan setelah terbukti fatwa itu benar, maka dirinya bersama pengikutnya akan mundur dari aliran Syiah. Sebetulnya sejak tahun 2011 MUI sudah mengeluarkan fatwa itu.
"Tapi kami tidak langsung percaya. Harus membuktikan karena apa yang saya keluarkan itu harus berdasarkan dalil dan argumentasi. Yang jelas bukan mengekor dari orang lain," lanjut Tajul
Sebenarnya dua tahun yang lalu Tajul Muluk memiliki keinginan untuk meninggalkan ajaran Syiah. Namun dia melakukannya secara perlahan-lahan karena saudara-saudaranya yang sudah terlanjur yakin ke Syiah. Dan Tajul saat itu harus memberi pemahaman bahwa aliran Syiah itu tidak benar.
"Alhamdulillah secara sedikit demi sedikit mereka mulai menyadari ajaran tersebut salah.
Persoalannya sudah saya sampaikan ke semua pengikut, bagi mereka yang akan mengikuti baiat dipersilahkan. Namun apabila mereka ada yang tidak mau mengikuti terserah mereka. Yang jelas bagi mereka yang tidak mau dibaiat urusannya sendiri," tandas Tajul. news.detik.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: