Syaihindonesia.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mendesak pemimpin negara lain mengambil sikap tegas terhadap langkah Iran yang disebutnya terus mengembangkan progran nuklir. Hal ini ia sampaikan dalam pidato tahunannya kepada badan penasihat pemerintah tertinggi, Kamis, 12 November 2020.
"Kerajaan menekankan pada bahaya dari proyek regional Iran, campur tangannya di negara lain, pengembangan terorisme, dan memperbesar api sektarianisme. Menyerukan komunitas internasional untuk bersikap sikap tegas terhadap Iran dari upayanya untuk memperoleh senjata pemusnah massal dan mengembangkan program rudal balistiknya,” kata Raja Salman dikutip dari Aljazeera.
Ini merupakan pidato publik pertama Raja Salman sejak dia berbicara di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada September lalu. Saat itu ia juga mengecam Iran.
Arab Saudi yang mayoritas Muslim Sunni dan Iran yang didominasi Syiah diketahui kerap bersitegang di kawasan jazirah Arab termasuk di Yaman. Seperti diketahui koalisi yang dipimpin Saudi memerangi gerakan Houthi yang bersekutu dengan Teheran selama lebih dari lima tahun.
Belum ada tanggapan dari Iran atas pernyataan raja tersebut. Sebelumnya pemerintah Iran menilai pernyataan raja di PBB sebagai tuduhan tak berdasar dan membantah mempersenjatai kelompok di Timur Tengah.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir dan memberlakukan kembali sanksi ekonomi yang ketat terhadap Iran. dunia.tempo.co
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: