Syiahindonesia.com - IRAN mengantarkan ilmuwan nuklirnya, Mohsen Fakhrizadeh, dalam tempat peristirahatan terakhirnya dalam upacara yang layak bagi seorang syuhada agung, Senin (30/11). Republik Syiah itu menyematkan dalang pembunuhan tersebut kepada musuh bebuyutan, Israel.
Televisi pemerintah menunjukkan beberapa pejabat tinggi Iran berduka atas kematian ilmuwan nuklir pada upacara tersebut, termasuk Menteri Pertahanan Amir Hatami dan Kepala Pengawal Revolusi Hossein Salami.
Pemakaman, diadakan di kementerian, berlangsung dengan pujian penyanyi religius kepada Fakhrizadeh dan menyinggung kesyahidan Imam Hossein, tokoh suci abad ke-7 yang dihormati Syiah sebagai inspirator.
"Jika musuh kita tidak melakukan kejahatan keji ini dan menumpahkan darah syuhada kita yang terkasih, dia mungkin tetap tidak diketahui," kata Hatami dalam pidatonya.
"Tapi hari ini, dia yang hanya menjadi idola bagi murid dan kolega, diperkenalkan ke seluruh dunia," tambahnya. Ia mengatakan dia akan menjadi inspirasi bagi semua yang memulai jalan untuk bertarung.
"Musuh harus tahu bahwa ini adalah kekalahan pertama mereka." Dalam pidatonya, dia mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk menggandakan anggaran organisasi untuk melanjutkan pekerjaan Fakhrizadeh dengan penuh semangat.
Tampak gambar besar Fakhrizadeh di sebelah pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei serta mantan jenderal tinggi Qasem Soleimani yang tewas dalam serangan udara Januari oleh Amerika Serikat di Baghdad.
Sekitar pukul 11:30 waktu setempat, peti mati ilmuwan itu dimakamkan di Imamzadeh Saleh. Ini merupakan tempat suci Syiah yang penting di Teheran utara. Dua ilmuwan nuklir lain yang terbunuh juga dimakamkan di sini pada 2010 dan 2011.
Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh musuh bebuyutan Israel bertindak sebagai tentara bayaran AS. Ia menyalahkannya atas pembunuhan Fakhrizadeh. Pemimpin tertinggi Khamenei menyerukan agar para pelakunya dihukum.
Parlemen Iran pada Minggu menuntut penghentian inspeksi internasional terhadap situs nuklir di negara itu. Langkah ini dapat menjadi pukulan fatal bagi kesepakatan nuklir yang disetujui Republik Syiah dengan kekuatan dunia pada 2015.
Rouhani telah menekankan bahwa negaranya akan membalas dendam atas pembunuhan itu pada waktu yang tepat. Pihaknya tidak akan terburu-buru melakukan itu sehingga masuk dalam perangkap.
Pemakaman itu tidak dibuka untuk umum untuk menjaga protokol kesehatan atas pandemi virus korona baru. Sebagai bagian dari prosesi sebelum pemakaman, jenazah Fakhrizadeh dibawa pada Sabtu dan Minggu ke tempat suci Syiah di timur laut kota Masyhad dan Qom di Iran tengah, serta tempat suci pendiri republik Syiah, Ruhollah Khomeini di Teheran.
"Beberapa orang mengatakan kita bisa membuat musuh tidak memiliki permusuhan (terhadap kita) melalui pembunuhan. Itu tidak mungkin," kata perwakilan pemimpin tertinggi di Kementerian Pertahanan, Ziaodin Aghajanpour, berdiri di samping peti mati Fakhrizadeh.
"Mengapa? Karena musuh bertentangan dengan basis sistem republik Syiah." Ia menekankan bahwa musuh Iran tidak akan pernah menghentikan permusuhan mereka. mediaindonesia.com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: