Masyarakat Indonesia pernah tertipu. Pada saat terjadi Revolusi Iran, banyak umat Islam Indonesia yang ikut bangga, bahkan merasa sedang, karena Islam berhasil mengalahkan Rezim Iran sebelumnya yang sangat dekat dengan Amerika.
Seiring berjalannya waktu, setelah peristiwa politik tersebut, syiah mulai melakukan invansi secara ideologi. Mereka akhirnya ketahuan, bahwa revolusi yang mereka lakukan, sarat dengan kepentingan sebuah mazhab besar. Yaitu mazhab syiah. Mereka secara halus juga mengajak agar umat Islam tidak perlu mempermasalahkan mazhab dalam beragama.
Berbagai program dan propaganda mereka jalankan. Program mengadakan seminar tingkat dunia lintas mazhab dan lintas Negara rutin dijalankan. Membuka kran beasiswa pelajar gratis ke Iran juga dibuka lebar-lebar. Undangan berkunjung ke Iran secara cuma-cuma rutin dilakukan dengan sasaran orang-orang yang punya pengaruh dan peran di masyarakat.
Dan seribu program lain yang dilakukan dari level yayasan sampai level Negara. Pengiriman pelajar berprestasi ke Iran, undangan jalan-jalan ke Iran bagi para dosen dan tokoh agama, sampai saat ini masih dijalankan.
Di Indonesia, sebagian besar tokohnya sudah sadar akan tipu muslihat syiah. Hingga tahun ini, 2021, gelagat dakwah syiah relative lambat karena mengalami banyak penolakan akibat dari banyaknya tokoh umat yang masih lurus dan berani menyuarakan penolakan mereka terhadap syiah. Kabar baik akhir tahun lalu, sejumlah pengungsi syiah di Jawa Timur bertaubat dari ajaran syiah. Mereka sadar setelah sekian lama bemazhab syiah. Mereka bertaubat tanpa ada paksaan dari siapapun (Ahmad)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: