Cianjur - Kawin kontrak di Kabupaten Cianjur ternyata paling banyak terjadi saat momentum Ibadah Haji. Pasalnya di waktu tersebut banyak warga negara asing dari Timur Tengah yang berwisata ke Cianjur.
Udin (bukan nama benarnya), salah seorang calo kawin kontrak, mengatakan praktik kawin kontrak terjadi sepanjang tahun. Meskipun tak sebanyak di kawasan Puncak Bogor, tetapi setiap bulannya ada praktik perkawinan tersebut di Cianjur.
Namun khusus di momen pemberangkatan haji, jumlahnya lebih banyak lantaran wisatawan asal Timur Tengah ke Cianjur juga banyak.
"Ada momen tertentu, kalau bulan-bulan biasa ada tapi tidak banyak. Beda dengan momen musim haji, lebih banyak lagi. Saya saja yang biasanya sebulan hanya dapat dua atau tiga rombongan wisatawan, bisa dapat lebih saat musim haji," kata dia, Minggu (6/6/2021).
Menurutnya hal itu dikarenakan warga di Timur Tengah libur saat musim Haji, sehingga tidak sedikit yang memilih liburan di antaranya ke Cianjur.
"Sekolah kan libur, perkantoran juga libur di sana (Timur Tengah) saat musim Haji. Banyak juga yang memilih tetap tinggal, tapi tidak sedikit yang liburan ke Cianjur atau Puncak," ungkapnya.
Dia menuturkan dari seluruh wisatawan asal Timur Tengah yang masuk Cianjur, sekitar 60 persennya menanyakan perihal kawin kontrak.
"Kalau dari tamu yang dibawa saya, paling sedikit setiap tahunnya ada sekitar 24 orang yang kawin kontrak. Biasanya saya arahkan ke teman-teman di vila. Nanti dapat bagian kalau memang sudah kawin kontrak," ucap dia.
Namun, Udin menjelaskan, kawin kontrak saat ini sudah jarang, sebab pandemi COVID-19 membuat wisatawan asing terutama dari Timur Tengah tidak banyak.
Tetapi lanjut dia, dengan pelonggaran diperkirakan membuat wisatawan kembali bisa masuk dan praktik kawin kontrak kembali marak.
"Sudah setahun terakhir sedikit yang kawin kontrak. Tapi kan sekarang sudah ada pelonggaran, kita lihat saja bulan depan saat musim Haji, kalau wisatawan asing dari Timur Tengah banyak masuk dan berlibur, kemungkinan kawin kontrak banyak lagi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Cianjur secara tegas melarang praktik kawin kontrak. Siapa saja sasarannya?
Kebijakan itu dikeluarkan Pemkab Cianjur untuk mencegah praktik kawin kontrak lantaran maraknya wisatawan asing yang menyambangi Cianjur. Bupati Cianjur Herman Suherman mengakui praktik kawin kontrak masih ada di wilayahnya.
Ia menilai praktik tersebut merugikan dan merendahkan perempuan di Cianjur. "Merasa berdosa jika dibiarkan, fatwa dari ulama memang tidak diperbolehkan. Makanya kita buat kebijakan larangannya, melalui Perbup (Peraturan Bupati)," ucap Herman saat ditemui di Pendopo Cianjur, Jalan Siti Jenab, Cianjur, Jumat (4/6/2021).
Sumber : detik dot com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: