Kupas Tuntas Kontradiksi dalam Buku Al Ustadz KH Mudzakir dan Tuduhan Syiah
Sebuah Upaya Klarifikasi (Disusun oleh Komisi Ukhuwah MUI Surakarta)
Dibedah oleh Abu Izzuddin Fuad Al-Hazimi
Mudir Pondok Pentren Tahfizhul Qur’an An-Nahl Grabag Magelang
Berikut ini materi tertulis (dikutip seperlunya) Menurut saya (Abu Izzuddin Fuad Al-Hazimi), judul bukunya lebih tepat seperti ini :
Kesimpulan Bedah Buku : Al Ustadz KH Mudzakir dan Tuduhan Syiah Sebuah Upaya Pembelaan.
Karena, meskipun di bab III judulnya “Telaah Kritis Ceramah Ustadz Mudzakir Di Masjid Istiqlal Sumber Surakarta” namun yang kita baca justru pembelaan dari tim penulis bukan sikap kritis. Oleh karena itu saya hanya akan titip beberapa pertanyaan kepada ustadz Mudzakir melalui penulis dari Tim Komisi Ukhuwah MUI Surakarta kemudian jawaban dari beliau ditambahkan pada cetakan berikutnya.
MUKADDIMAH
Ustadz Mudzakir selalu menolak tuduhan Syiah yang diarahkan pada beliau, tetapi dalam berbagai kesempatan beliau tidak jujur menjelaskan definisi (pengertian) Syiah. Beliau hanya menjelaskan Syiah secara sepotong-sepotong sambil membangun opini bahwa Syiah itu baik, sama seperti Ahlus Sunnah. Kalau ada Syiah yang sesat, bukankah Ahlus Sunnah juga banyak yang sesat ? Perbedaannya hanya Syiah adalah pengikut Ali bin Abi Thalib sedangkan Ahlus Sunnah adalah pengikut Abu Bakar, Umar dan Utsman. Dan kalimat-kalimat pengkaburan lainnya.
***
Kesimpulan dari Bedah Buku Al Ustadz KH Mudzakir dan Tuduhan Syiah
Setelah penjelasan yang panjang lebar dan setelah mencermati sikap ustadz Mudzakir selama kurun waktu 40 an tahun ini, saya menyimpulkan 2 fakta yang selama ini disaksikan oleh umat
Islam, khususnya di Solo :
1. Ustadz Mudzakir adalah salah satu ulama yang paling paham tentang Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah karena pernah 2 kali diundang ke Iran dan sudah menelaah serta meneliti kitab Al Kaafi, kitab rujukan utama Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah tulisan Abu Ja’far Al Kulainy
2. Ustadz Mudzakir selalu menghindar untuk menjelaskan tentang kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah dan memberikan jawaban yang berbelit-belit (muter-muter), padahal sebagai seorang ulama beliau memiliki kewajiban untuk menjelaskan kepada umat agar umat tidak terjerumus ke dalam kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah
Dari 2 fakta di atas, saya kemudian menyimpulkan 4 kemungkinan berikut :
1. Ustadz Mudzakir sangat paham kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah sehingga menolak untuk mengikuti Syiah Imamiyyah Itsna ‘Asyariyyah, tetapi beliau tidak pernah mengungkapkan kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah saat umat Islam bertanya tentang kesesatan Syiah. INI ADALAH SIKAP YANG BATHIL DAN SESAT
2. Ustadz Mudzakir sangat paham kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah, bersikap abstain, netral, tidak menolak juga tidak menerima Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah tetapi secara sengaja menyembunyikan kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah dan tidak bersedia menjelaskan kepada umat Islam karena tujuan tertentu. INI ADALAH SIKAP YANG LEBIH BATHIL DAN SESAT
3. Ustadz Mudzakir menganggap Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah tidak sesat, bersikap abstain, netral, tidak menolak juga tidak menerima Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah, dan beliau tidak pernah mengungkapkan kesesatan Syiah Imamiyyah kepada umat Islam ahlus sunnah wal jama’ah dan selalu menghindar saat ditanya tentang kesesatan Syiah Imamiyyah. INI SIKAP YANG SANGAT BATHIL DAN SESAT
4. Ustadz Mudzakir menganggap Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah tidak sesat, menerima dan mendukung Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyah, sehingga beliau tidak pernah mengungkapkan kesesatan Syiah Imamiyyah kepada umat Islam ahlus sunnah wal jama’ah dan selalu menghindar saat ditanya tentang kesesatan Syiah Imamiyyah. INI SIKAP YANG AMAT SANGAT BATHIL DAN AMAT SANGAT SESAT.
Padahal umat Islam berharap ustadz Mudzakir yang sangat paham tentang Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah menyatakan dengan tegas menolak Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah, menyatakan bahwa Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah sesat menyesatkan kemudian menjelaskan kepada umat Islam semua kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah serta mengajak para ulama dan umaro’ untuk bahu membahu menghadang perkembangan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah di Indonesia ini.
Namun yang terjadi justru sebaliknya, tidak pernah terucap dari ustadz Mudzakir bahwa Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah sesat menyesatkan, apalagi kafir murtad, maka jangan salahkan kalau umat menyimpulkan bahwa ustadz Mudzakir adalah pendukung Syiah Imamiyyah Itsna
Asyariyyah.
Benar bahwa Ustadz Mudzakir berhak mengatakan, yang menuduh lah yang harus membawakan bukti, maka semua yang saya paparkan ini adalah bukti yang diminta itu. Karena tindakan dan perbuatan seseorang lebih kuat sebagai bukti dibanding ucapannya. Perbuatan ustadz Mudzakir yang sengaja mengkaburkan dan menyembunyikan kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah lebih kuat sebagai bukti dibanding ucapan ustadz Mudzakir “Saya bukan Syiah” Meskipun demikian, jika setelah beberapa pertanyaan di atas disampaikan kepada beliau, kemudian beliau membuat pernyataan terbuka bahwa :
1. Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyah kafir murtad (atau minimal sesat menyesatkan)
2. Khomeini kafir karena meyakini adanya mushaf Fathimah, mengkafirkan Abu Bakar, Umar dan Utsman juga menuduh mereka merubah Al Qur’an
3. Saya berlepas diri dari Khomeini dan Syiah Imamiyyah
Itsna Asyariyah Lalu beliau bersama-sama ulama Ahlus Sunnah menjelaskan kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyah kepada umat Islam sebagai bukti beliau sama sekali tidak mendukung Syiah, maka umat Islam Ahlus Sunnah juga harus lapang dada mencabut tuduhan Syiah kepada beliau. Namun sebaliknya, bila setelah penjelasan yang terperinci tentang kesesatan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah yang saya sampaikan ini, kemudian pertanyaan-pertanyaan saya sudah disampaikan kepada beliau dan beliau diam saja atau tidak bereaksi sama sekali maka tidak ada keraguan lagi bagi kaum muslimin ahlus sunnah wal jama’ah tentang siapa sejatinya beliau.
Selanjutnya menjadi tanggung jawab MUI Surakarta khususnya untuk bersikap adil dan jujur tanpa menutupnutupi fakta yang sudah kita saksikan bersama ini. MUI Surakarta juga harus mencabut kesimpulan dan rekomendasi yang telah dibuat dalam buku “Al Ustadz KH Mudzakir dan Tuduhan Syiah Sebuah Upaya Klarifikasi” والله تعالى أعلم بالصواب
Materi Bedah Buku Dapat didownload di www.pptqannahl.com
Demikianlah kutipan sebagian dari hasil bedah buku tersebut, yang materi lengkapnya dapat di unduh di link di atas.
Perlu dijadikan buku Naskah bedah buku yang dikutip sebagiannya ini tampaknya perlu dijadikan buku dan diterbitkan. Karena di dalamnya ada hal2 yang sangat penting dalam membongkar kesesatan syiah.
Oleh karena itu selayaknya diketahui oleh segenap Umat Islam, tanpa terikat apakah pihak MUI Surakarta dan Ust Mudzakkir Solo mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibebankan oleh naskah tersebut yang telah disampaikan dalam bedah buku. Sehingga Umat mendapatkan gambaran soal syiah secara umum dan mengenai yang dibicarakan yakni Ust Mudzakkir itu syiah atau bukan, dari naskah ini. (redaksi: Ahmad Hasyim Jakarta)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: