Di Jawa Timur, setidaknya terdapat tiga kantong penyebaran Syiah dengan kekhususan cirinya masing-masing. Tiga tempat itu adalah YAPI (Yayasan Pesantren Islam) yang bertempat di Bangil, Al-Hujjah yang bertempat di Jember, dan Al-Kautsar yang bertempat di Malang.
Al-Kautsar di Malang
Organisasi ini merupakan bentukan dari Ustadz Husein al-Habsyi yang lebih khusus diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa yang tertarik dengan ajaran Syiah di Jawa Timur. Yayasan ini berdomisili secara berpindah-pindah meskipun kini memiliki TK dan SD I daerah Blimbing Malang. Pada awalnya al-Kautsar mengadakan pengajian bagi komunitas Syiah yang ideologis maupun yang blasteran dari Sunni-Syiah, namun al-Kautsar lebih memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang menangani penerbitan buku-buku pemikiran Ustadz Husein al-Habsyi seperti buku berjudul “Nabi SAWW Bermuka Manis Tidak Bermuka Masam”; Agar Tidak Terjadi Fitnah”; dan “Sunnah-Syiah dalam Ukhuwah Islamiyah”.
Selain bergerak dalam hal penerbitan, al-Kautsar juga bergerak dalam hal kegiatan bedah buku dan seminar yang dikhususkan untuk membedah karya-karya ilmiah yang diterbitkannya. Al-Kautsar juga mengadakan haul tahunan untuk memperingati wafatnya Ayatullah Khomaini dengan menyewa tempat di beberapa perguruan tinggi terkemuka di Malang. Hal ini ditujukan agar mendapatkan simpati dari kalangan mahasiswa yang haus akan pengetahuan.
Gerakan al-Kautsar lebih banyak diorientasikan dalam bentuk penerbitan dan pengkajian pemikiran Syiah. Dampaknya, terbentuklah kelompok simpatisan terhadap ajaran Syiah, bukan massa ideologis dan militan. Simpatisan yang terbentuk dari gerakan al-Hujjah adalah mereka yang memperhatikan dan meluangkan waktu untuk mencermati doktrin yang ditawarkan oleh buku-buku al-Hujjah yang berkaitan tentang Syiah. Pembacaan terhadap ide-ide dari buku tersebut cukup mewarnai pemikiran pembaca, tanpa harus menghilangkan keyakinan dasarnya terhadap ajaran Islam –Sunni. Simpatisan Syiah seperti ini juga tidak memposisikan kebenaran argumentasi Syiah sebagaimana yang ditawarkan al-Hujjah di atas kebenaran argumentasi kelompok Sunni, namun memposisikan keduanya pada derajat yang sama. Dalam prakteknya, komunitas ini tetap akan banyak dipengaruhi ubudiyah Sunni karena telah memiliki akar yang mapan di tengah masyarakat.
Sumber : nursyam.uinsby ac id
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: