Kemunculan Imam Mahdi yang akan menegakkan keadilan di seluruh jagat raya terasa semakin dekat. Ini dibuktikan dengan adanya kedzaliman-kedzaliman yang telah banyak menimpa orang-orang Islam di beberapa negara, serta nampaknya beberapa tanda kiamat yang sudah terjadi. Mulai dari semakin surutnya Sungai Efrat, tidak berbuahnya Kurma Baisyan, dan lain sebagainya.
Mengenai Imam Mahdi yang akan muncul ini, golongan Syiah Imamiah Itsna Asyariah (Kelompok Syiah terbesar saat ini) menggembar-gemborkan bahwa beliau adalah Muhammad bin al-Hasan al-Askari, pernyataan tersebut muncul karena diantara doktrin yang telah dibuat oleh Syiah Imamiah Itsna Asyariah adalah dunia tidak boleh ditinggalkan oleh kehadiran seorang imam. Akan tetapi mereka kebingungan mengenai imam pengganti pasca wafatnya Imam al-Askari pada tahun 260 H, karena Imam al-Askari tidak memililki keturunan laki-laki.
Sehingga golongan Syiah Imamiah Itsna Asyariah membuat pernyataan bahwa sebenarnya Imam al-Askari telah meninggalkan seorang pengganti yang tidak lain adalah anak laki-lakinya, yang akan meneruskan estafet kepemimpinnya. Utsman bin Sa’id al-Umri menceritakan bahwa putra Imam al-Askari sedang bersembunyi di gua Samarra, dia menghilang pada saat berumur empat tahun. Utsman bin Sa’id al-Umri tersebut termasuk golongan Syiah Imamiah Itsna Asyariah yang mengklaim bahwa dirinya merupakan wakil Imam Mahdi yang pertama dan Dia mengambil harta benda pengikut Syiah atas nama zakat, khumus, serta hak Ahlul Bait. Kemudian wakil Imam Mahdi setelahnya dilanjutkan oleh keturunannya. Meskipun begitu, semua hal tersebut hanyalah fiktif yang tidak ada faktanya, bahkan Imam Syiah sendiri yaitu al-Hasan bin Musa al-Nubakhti yang mengungkapkan kebohongan hal tersebut dalam kitabnya Firaq asy-Syiah yang berbunyi:
Beliau (al-Askari) tidak mempunyai pengganti serta keturunan, dan hartanya diwariskan kepada saudaranya Ja’far, dan kepada ibunya. (Firaq asy-Syiah, hal. 96.)
Disamping itu, kelompok Ahlus Sunnah wal Jamaah juga menegaskan tentang kepalsuan Imam Mahdi versi Syiah Imamiah Itsna Asyariah tersebut,---meskipun sebenarnya cukup dengan pengakuan dari Imam Syiah sendiri---berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dalam Sunannya yang artinya:
Diriwayatkan dari Abdullah, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Seandainya umur dunia tinggal satu hari---Zaidah berkata dalam haditsnya; “Pasti Allah SWT akan memanjangkan satu hari tersebut.” Kemudian ahli hadits sepakat (mengenai kalimat) “Sehingga Allah SWT mengirim seorang laki-laki dari keluargaku, yang namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku.” (Sunan Abi Daud, Vol.4, hal.173.)
Kalau kita mencermati hadis di atas kita akan memahami bahwa sosok Imam Mahdi yang akan menegakkan keadilan di seluruh dunia sebelum terjadinya Kiamat yang telah diterangkan oleh Rasulullah SAW adalah seorang laki laki dari keturunan Rasulullah SAW yang Namanya dan nama ayahnya sama dengan Rasulullah SAW, yaitu Muhammad bin Abdullah, sedangkan Imam Mahdi versi Syiah adalah Muhammad bin Hasan al-Askari. Wallahu a’lam.
Penulis: Khotibul Umam
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: