Masyarakat Selatpanjang pernah dihebohkan dengan beredarnya selebaran yang mengajak umat islam untuk belajar mazhab syiah. Di dalam selebaran tiga lembar tersebut, tertulis ajakan-ajakan untuk mengikuti mazhab yang disinyalir sesat itu.
Bahkan di dalam selebaran tersebut, seorang yang bernama Syawal terang-terangan menuliskan nama dan nomor telepon untuk dihubungi bagi umat islam yang berminat. Selebaran yang diduga disebarkan Sawal ini, banyak ditemukan di masjid-masjid di Kota Selatpanjang.
Salah seorang muslim Selatpanjang, yang enggan disebutkan namanya menceritakan, awalnya ia mendapat selebaran tersebut dari seorang teman yang menemukannya di sebuah masjid Kota Selatpanjang.
Penemuan tersebut tak pelak membuat mereka kaget dan menjadi pembicaraan. Mereka pun segera melacak keberadaan Sawal tersebut dari nomor telepon yang tercantum di dalam selebaran tersebut.
"Kita ketemu dengan saudara Syawal di rumahnya. Kita sempat berbincang, dan memang mazhab yang diajarkannya itu sesat," ujarnya.
Ditambahkannya lagi, seluruh umat muslim di Selatpanjang maupun Kepulauan Meranti termasuk pemerintah daerah harus menganggap ini adalah permasalahan serius. Jangan sampai terperdaya dan tertipu dengan ajaran yang berkedok agama islam.
"Ini masalah Akidah, bukan lagi perbedaan pendapat biasa. Ajaran ini sesat, Pemda harus turun tangan agar umat tidak sesat," tuturnya khawatir.
Di dalam selebaran yang berhasil didapat wartawan yang bertugas di Selatpanjang, Syawal mengenalkan Syiah sebagai mazhab islam terbesar kedua di dunia dengan ratusan juta penganut. Selain itu ia juga menguatkan selebarannya tersebut dengan Risalah Amman atau panduan yang lahir dari konfrensi islam internasional di Amman, Yordania, yang dihadiri dan disepakati oleh ratusan ulama maupun pejabat islam seluruh dunia. Salah satu isi risalah tersebut, yakni mengakui Madzhab Syiah (Ja'fari) sebagai seorang muslim.
Bahkan, ia memasukkan nama Maftuh Basyuni (mantan Menag), Din Syamsudin (Muhammadiyah), dan Hasyim Muzadi (NU), sebagai perwakilan Indonesia yang bertanda tangan di dalam risalah amman tersebut.
Di tempat terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepulauan Meranti, Nizam Munadi, menjelaskan seseorang yang bernama Syawal tersebut sudah dipanggil dan diminta taubat kembali ke islam sebenarnya. Serta bersumpah tidak lagi mengajarkan maupun menyebarkan ajaran syiah tersebut.
Ia menceritakan, sudah memantau aktifitasnya dan berhasil menangkap Syawal saat menyebarkan selebaran tersebut di Masjid Agung, Jalan Siak Selatpanjang.
"Kamis ( bulan Mei tahun 2014 yang lalu) malam, kita panggil saudara Syawal dan minta dia bersumpah untuk tidak mengajarkan lagi mazhab syiah di Kepulauan Meranti dan minta dia kembali ke islam yang sesungguhnya," kata Nizam.
Sumpah sendiri dilakukan di kediaman Ketua MUI Kepulauan Meranti, disaksikan pihak Kementerian Agama, Ketua LAMR, Ketua Masjid Agung, dan pihak-pihak lainnya.
"Saat ini kita masih tetap memantau, sehingga ajarab sesat ini tidak lagi menyesatkan masyarakat. Dia mengaku sudah taubat, dan kita juga sudah berkordinasi dengan pihak Polres," jelas Nizam saat dikonfirmasi wartawan.
Sumber : goriau com
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: