Breaking News
Loading...

SYIAH,MUHARRAM DAN PALESTINA

 

Oleh: Abdullah Shodiq

Keselamatan manusia tergantung dari jalan yang ditempuh. Kita diarahkan Allah agar mengikuti jalan lurus tidak mengikuti jalan jalan yang mencerai beraikan bagi orang yang bertaqwa

وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ ۚوَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-An'am: 153)

Mengikuti jalan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya agar tidak tersesat ke neraka Jahannam 

وَمَنْ يُّشَاقِقِ الرَّسُوْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدٰى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهٖ مَا تَوَلّٰى وَنُصْلِهٖ جَهَنَّمَۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًا 

Siapa yang menentang Rasul (Nabi Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan dalam kesesatannya dan akan Kami masukkan ke dalam (neraka) Jahanam. Itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS. An-Nisa': 115)

Itulah jalan yang dipuji Allah dalam Alqur'an, Taurat dan Injil

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ  ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِ  ... ࣖ

Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud (bercahaya). Itu adalah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan Injil, … (QS. Al-Fath: 29)

Datang Abdullah bin Saba' Yahudi dari Yaman yang berpura-pura masuk Islam dan memecah belah umat Islam sampai terbunuhnya khalifah ke 3 Utsman bin Affan r.a dan dia menyeru untuk mengkultuskan sahabat Ali bin Abi Thalib r.a sampai beliau mengejarnya untuk dihukum bakar hidup-hidup, tapi berhasil kabur ke wilayah Persia, sekarang Iran.

Dia menyeru ajaran Sabaiyyah berpegang dengan ajaran Ahlul Bait yang selanjutnya dikuti oleh kelompok Syiah Imamiyah yang sekarang ajaran itu dipegangi oleh Iran dan yang mengikutinya termasuk Syiah Indonesia melalui dua ormas mereka: IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) berdiri tahun 2000 M mengeluarkan buku 40 Masalah Syiah, pada hal. 122 menyebutkan 5 rukun iman. Dan ABI (Ahlul Bait Indonesia) berdiri tahun 2011 M menerbitkan buku, Buku Putih Mazhab Syiah pada hal. 11 menyebutkan 5 prinsip (rukun iman) yaitu al-tauhid, al-nubuwwah, al-imamah, al-adl, dan al-ma'ad. Bukan 6 rukun iman yang diajarkan Rasulullah ﷺ sebagaimana pegangan Ahlussunnah wal Jamaah.

Umat Islam harus waspada terhadap ajaran menyimpang Syiah ini seperti diperingatkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia.

Pada bulan Muharram ini, umat Islam puasa sunnah 9 dan 10 Muharram atas petunjuk Nabi Muhammad ﷺ. “Rasulullah ﷺ berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para shahabat berkata: ”Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi.” Maka beliau ﷺ bersabda: “Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal sembilan.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Tapi Syiah justru memperingati kematian imam Husain r.a pada tanggal 10 Muharram dengan memukul-mukul badan dan mukanya sebagai hari berkabung atas kematiannya.

Padahal kematian imam Husain r.a justru di tangan kaum Syiah sendiri atas perintah Ubaidillah bin Ziyad dilaksakan oleh komandan Alhur bin Yazid, dilaksanakan oleh pembunuh Syamr bin Dzil Jauzan dan Sinan bin Anas Annakhai, semua tadinya di pasukan Ali bin Abi Thalib r.a sebagai orang Syiah, hal itu diakui oleh kalangan Syiah terutama ayatullah Kamal Alhaidari.

Sekarang, untuk melihat orang Syiah pada tanggal 10 Muharram mereka mengadakan ritual memperingati kematian imam Husain r.a.

Dewasa ini, kita menyaksikan bagaimana para pejuang Palestina melawan kekejaman para zionis sebagai penjajah dengan cara genosida. Terjadi penyerangan pihak Israel ke kedutaan Iran di Syria dan membunuh sejumlah jenderal Iran sehingga terjadi pembalasan dengan penyerangan Iran ke negeri Israel. Tapi semua itu bukan untuk membela Palestina apalagi untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsha. Karena menurut ulama Syiah Ja’far Murtadha Amili dalam bukunya Aina Masjid al-Aqsha? ‘Masjid Al-Aqsha Dimana?’ Bahwa Masjid Al-Aqsha itu di langit, bukan di Palestina.

Ulama Syiah yang lahir tahun 1945 M itu mendapat penghargaan dari presiden Iran Mahmud Ahmadinejad karena bukunya Al-Sahih min Sirat al-Nabi al-A'zham menyebutkan pada juz 3 hal. 106 juga hal. 128-129, bahwa Masjid Al-Aqsha itu di langit. Atas dasar itu jangan sampai kita tertipu oleh propaganda Syiah atas pembelaan Palestina. 

Wallahu a'lam.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: