Breaking News
Loading...

Asal-usul Pemberontak Syiah Houthi Yaman

Syiahindonesia.com - Menurut Ahmed Addaghashi, seorang profesor di Universitas Sana’a (Yaman), gerakan Houthi berakar dari Syabab al-Mu’minin, sebuah organisasi teologi-keagamaan kaum muda yang berafiliasi Syiah Zaidiyah, yang bertujuan mempromosikan, menyebarluaskan, dan membangkitkan ajaran aliran ini ke masyarakat luas.

Organisasi pemuda yang didirikan keluarga Houthi ini berdiri pada awal 1990-an, pascaunifikasi Yaman Selatan dan Yaman Utara, lansir kompas.id (9/9/24)

Untuk menarik kalangan remaja dan pemuda, Syabab al-Mu’minin menggelar sejumlah program, seperti summer camp dengan menghadirkan sejumlah tokoh Syiah populis, seperti Muhammad Hussein Fadhlallah (ulama Syiah Lebanon) atau Hassan Nasrallah (pemimpin Hezbollah Lebanon) yang berhasil menggaet puluhan ribu partisipan. Jadi, Houthi awalnya bukan kelompok politik.

Di antara figur penting dari keluarga Houthi itu adalah Hussein al-Houthi. Nama gerakan Houthi saat ini diambil atau diadopsi oleh para pengikut dan loyalis Hussein al-Houthi ini (disebut juga hutiyyun) setelah ia tewas di tangan aparat pemerintah tahun 2004 karena dituduh melakukan gerakan makar dan separatisme.

Bendera perang yang dikibarkan Amerika Serikat dan sekutunya direspons kelompok Houthi. Pemimpin pemberontak Houthi, Abdul Malik al-Houthi, Rabu (20/12/2023), menyebut, jika AS melakukan ekskalasi militer terhadap kelompok itu, Houthi tidak segan-segan akan menargetkan rudalnya.

Bendera perang yang dikibarkan Amerika Serikat dan sekutunya direspons kelompok Houthi. Pemimpin pemberontak Houthi, Abdul Malik al-Houthi, Rabu (20/12/2023), menyebut, jika AS melakukan ekskalasi militer terhadap kelompok itu, Houthi tidak segan-segan akan menargetkan rudalnya.

Nama resmi kelompok ini sebetulnya adalah Ansar Allah. Sementara itu, nama ”Houthi” adalah nama sebuah subsuku atau varian dari Bani Hamdan, salah satu kelompok suku utama beraliran Syiah Ismaili yang berkuasa di Yaman Utara abad ke-12 sebelum ditaklukkan Turan Shah, saudara Salahuddin al-Ayyubi (1193), pemimpin Kurdi-Sunni legendaris dan pendiri Kesultanan Ayub.

Dinasti Ayub hanya beberapa tahun menguasai Yaman Utara. Kelompok Syiah (kali ini Zaidiyah) dari berbagai faksi, suku, dan klan kembali berkuasa hingga berabad-abad kemudian hingga 1962 ketika meletus perang sipil yang mengakhiri dominasi ”rezim Zaidiyah”.

Semasa hidupnya, Hussein al-Houthi disinyalir pernah menjadi anggota dewan (1993-1997) Hizb al-Haqq, sebuah partai politik Islamis yang berafiliasi Syiah Zaidiyah, yang berhasil memperoleh dua kursi legislatif saat pemilu pertama pascaunifikasi digelar tahun 1993. Pemilu berikutnya (1997), Hizb al-Haqq kehilangan kursi dewan karena hanya memperoleh 0,2 persen suara.

Ini menyebabkan parpol ini berkongsi (koalisi) dengan partai oposisi yang juga gagal memperoleh kursi legislatif pada Pemilu 2003 karena hanya memperoleh 0,1 persen suara. (albert)





************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: