Syiahindonesia.com - Kerusuhan pecah antara kelompok sunni dan syiah di Distrik Kurram, barat Laut Pakistan, sejak enam hari terakhir hingga kini telah menewaskan 37 orang dan melukai 153 orang lainnya.
Seorang pejabat di Distrik Kuram yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, meski sudah ada upaya dari warga dan pemerintah setempat untuk meredam konflik, bentrok antar penduduk masih terus terjadi hingga saat ini hingga melibatkan penggunaan senjata api, lansir CNN Indonesia (28/9/24).
"Apa yang semula dipicu oleh sengketa lahan telah berkembang menjadi bentrokan sektarian besar-besaran yang melibatkan penggunaan senjata otomatis dan semi-otomatis, serta peluru mortir," katanya dilansir AFP.
Anadolu Agency melansir konflik sektarian di Distrik Kuram yang terjadi antara penduduk Syiah dan penduduk muslim Sunni ini sudah terjadi sejak pekan lalu.
Mantan anggota parlemen dari Kurram dan anggota Jirga (majelis suku), Sajid Turi, mengatakan bahwa pihak yang bertikai telah menyepakati gencatan senjata pada Rabu (25/9).
"Kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan gencatan senjata hari ini (Rabu). Namun, saya tidak yakin berapa lama ini akan bertahan," kata Turi.
Lebih lanjut, konflik sektarian ini terjadi bukan tanpa sebab. Konflik ini terjadi akibat sengketa tanah yang menyeret penduduk Syiah dan penduduk Sunni di Distrik Kurram.
Sebelumnya, konflik sektarian yang melibatkan kedua kelompok tersebut juga pernah terjadi pada Juli 2024 lalu dan telah menewaskan 43 orang. Sementara itu, 180 orang lainnya luka-luka. Saat itu, konflik mulai menemukan titik damai usai Jirga (dewan suku) menyerukan gencatan senjata.
Pakistan sendiri merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam Sunni. Sementara itu, penduduk Islam Syiah jadi kelompok minoritas di sana. Namun, sayangnya, mereka sering mengalami tindakan diskriminasi dari kelompok mayoritas. (albert)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: