Breaking News
Loading...

Mampukah Syiah Houthi Bangkitkan Supremasi “Dinasti Zaidiyah” di Yaman?

Syiahindonesia.com - Beberapa tahun belakangan ini, nama Syiah Houthi Yaman mencuat, tak kalah populer dibandingkan dengan Hamas Palestina, Hezbollah Lebanon, atau ISIS (NIIS) di Irak dan Suriah. Padahal, sebelumnya, dunia internasional tak mengetahui sama sekali soal Syiah Houthi.

Publik mulai mengenal Syiah Houthi ketika kelompok ini muncul sebagai oposisi Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh tahun 2003 dan terutama sejak 2011 saat mereka bergabung dengan kelompok lain dalam gerakan ”Intifada (Revolusi) Yaman” untuk mendongkel pemerintah dan menuntut sang presiden mundur. Demikian yang dilansir pada halaman kompas.com pada 5/9/2024 dengan artikel bertajuk Houthi dan Syiah Yaman.



Di Timur Tengah (Timteng), Saleh merupakan salah satu presiden terlama. Ia menjadi presiden sejak 1977. Pertama sebagai Presiden Republik Arab Yaman (Yaman Utara) dan setelah Yaman Utara dan Yaman Selatan bersatu membentuk Republik Yaman tahun 1990, ia kembali menjadi presiden hingga tahun 2012 saat ia mundur sebagai buntut intifada.

Kini, nama Syiah Houthi kembali populer karena terlibat ”konflik Laut Merah” dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Keberagaman Syiah

Syiah Houthi hanyalah sekelumit dari sekian cerita Syiah di Yaman dan Timteng pada umumnya yang beragam dan kompleks.

Umat Syiah di Yaman berkisar 30-35 persen. Selebihnya, 65-70 persen, adalah Sunni- Syafii. Meskipun mayoritas Syiah di Yaman adalah pengikut Zaidiyah, kelompok Syiah lain, seperti Imamiyah (Itsna ’Asyariyah) dan Ismailiyah (Ismaili), juga ada.

Dominasi Zaidiyah di Yaman menarik dan ”spesial” karena mayoritas Syiah di Timteng adalah pengikut Imamiyah. Selain Yaman, negara Timteng dengan populasi Syiah cukup signifikan adalah Irak, Lebanon, Bahrain, dan Arab Saudi.

Selain ketiga kelompok Syiah tersebut, ada beberapa varian Syiah lain yang tinggal di sejumlah kawasan di Timteng, seperti Ismaili Nizari, Mustaali Dawoodi Bohra, Alawi, dan Sulaimani Bohra. Di Madinah (Arab Saudi) ada sekelompok umat Syiah yang menamakan diri Nakhawila.

Pengikut Zaidiyah tidak hanya tinggal di Yaman, tetapi juga di Arab Saudi bagian selatan, seperti Najran yang berbatasan dengan Yaman.

Akankah Syiah Houthi mampu mewujudkan mimpinya membangkitkan kembali supremasi ”Dinasti Zaidiyah” di Yaman?

Seperti Sunni, Syiah juga beraneka ragam dari aspek ajaran, doktrin, tradisi, kultur, etnisitas pengikut, praktik ritual, pemahaman dan wacana keagamaan, afiliasi dan ekspresi politik, dan lain-lain.

Misalnya, dalam konteks Syiah Houthi, meskipun kelompok ini berafiliasi dengan Zaidiyah, bukan berarti semua pengikut Syiah ini mendukung gerakan Syiah Houthi. Banyak dari mereka yang kontra terhadap visi, misi, platform, strategi, taktik, dan praktik kekerasan Syiah Houthi. Misalnya, merekrut anak-anak sebagai milisi, menyandera warga sipil, dan lain-lain.

Akankah Syiah Houthi mampu mewujudkan mimpinya membangkitkan kembali supremasi ”Dinasti Zaidiyah” di Yaman? Tanpa dukungan signifikan dari dalam negeri Yaman yang mayoritas Sunni dan dunia internasional, mimpi Syiah Houthi sepertinya hanya tinggal mimpi. (albert)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: