محمد بن يعقوب الكليني (الذي قال عنه الكاشاني بإيمانه بالتحريف والنقصان في القرآن الكريم)
يوثق رواية عن حمار
ويتهم الله انه لايحفظ القرأن ‼️🤔
قال: وروي أن أمير المؤمنين عليه السلام قال: إن ذلك الحمار(١) كلم رسول الله صلى الله عليه وآلهفقال: بأبي أنت وامي إن أبي(٢) حدثنى، عن أبيه(٣)، عن جده(٤)، عن أبيه(٥) أنه كان مع نوح في السفينة فقام إليه نوح فمسح على كفله ثم قال: يخرج من صلب هذا الحمار(٦) حمار يركبه سيد النبيين وخاتمهم، فالحمد لله الذي جعلني ذلك الحمار.
الأصول من الكافي الجزء الأول صفحة ٢٣٧
💥ياشيعةً
الحمار عفير اصبح راوٍ ، يروي عن آباءه الذين رووا عن اجداده وإلخ من السلسلة الشيعية الذهبية ، لذا أريد تراجم الحمير التالية:
1 أبي(٢) .
2 أبيه(٣) .
3 جده(٤) .
4 أبيه (٥
✍️ وهل تلك الحمير تنطبق عليهم شروط الحديث الصحيح عند الرافضة؟
✍️بين سيدنا نوح وسيدنا محمد صل الله عليهم وسلم آلاف السنين
فكيف يروي عن أبيه وعن جد جده وعن أبيه فقط ؟؟
Muhammad bin Ya'qub Al-Kulaini (yang dikatakan oleh Al-Kasyani bahwa ia percaya pada tahrif dan pengurangan dalam Al-Qur'an) meriwayatkan sebuah kisah tentang seekor keledai dan menuduh Allah tidak menjaga Al-Qur'an.‼️🤔
Dia berkata: Diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin (Ali) berkata: Sesungguhnya keledai itu berbicara kepada Rasulullah ﷺ dan berkata: “Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu. Sesungguhnya ayahku (2) telah menceritakan kepadaku dari ayahnya (3), dari kakeknya (4), dari ayahnya (5), bahwa dia bersama Nabi Nuh di dalam bahtera. Kemudian Nuh mendatanginya dan mengusap punggungnya seraya berkata, 'Akan keluar dari keturunan keledai ini (6) seekor keledai yang akan ditunggangi oleh pemimpin para nabi dan penutup para nabi.' Maka segala puji bagi Allah yang menjadikanku keledai itu.”
(Ushul Al-Kafi, jilid 1, halaman 237)
💥 Wahai Syiah!
Keledai bernama 'Afir menjadi seorang perawi yang meriwayatkan dari ayahnya, yang meriwayatkan dari kakeknya, dan seterusnya dalam silsilah emas Syiah. Oleh karena itu, saya ingin penjelasan tentang keledai-keledai berikut ini:
1. Ayahnya (2).
2. Ayahnya (3).
3. Kakeknya (4).
4. Ayahnya (5).
✍️ Apakah keledai-keledai tersebut memenuhi syarat hadits shahih menurut Rafiḍah?
✍️ Antara Nabi Nuh dan Nabi Muhammad ﷺ terdapat ribuan tahun. Bagaimana mungkin keledai tersebut meriwayatkan dari ayahnya, kakeknya, dan ayah kakeknya saja?
Kesimpulan dari kisah tersebut menunjukkan beberapa hal yang mengandung kejanggalan dan perlu dipertanyakan
1. Absurdnya Silsilah Periwayatan
Kisah ini menyebutkan bahwa seekor keledai bernama 'Afir' meriwayatkan dari ayah, kakek, dan ayah kakeknya. Jika dilihat dari perspektif logis maupun metodologi ilmu hadis, ini jelas tidak masuk akal. Apalagi periwayatan tersebut melibatkan waktu ribuan tahun antara Nabi Nuh dan Nabi Muhammad ﷺ.
2. Rendahnya Standar Validasi Hadis
Jika keledai dapat dijadikan perawi dalam kisah ini, maka hal ini menunjukkan standar periwayatan yang sangat rendah. Dalam ilmu hadis, perawi haruslah manusia yang terpercaya, berakal, dan memiliki sifat jujur. Keledai tentu tidak memenuhi syarat ini.
3. Tuduhan kepada Allah
Riwayat ini secara tidak langsung menuduh Allah tidak menjaga Al-Qur'an, karena periwayat (Al-Kulaini) adalah salah satu ulama Syiah yang dituduh percaya pada tahrif (perubahan) dalam Al-Qur'an. Ini menunjukkan kontradiksi besar dengan ajaran Islam yang meyakini kesucian dan keaslian Al-Qur'an.
4. Narasi yang Fantastis dan Tidak Masuk Akal
Kisah keledai berbicara, bahkan memiliki silsilah keturunan yang dihubungkan dengan Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad ﷺ, tidak dapat diterima secara akal sehat maupun logika ilmiah. Ini lebih menyerupai dongeng daripada riwayat yang dapat dijadikan sumber ajaran agama.
5. Penghinaan terhadap Para Nabi dan Agama
Menghubungkan Nabi Nuh dan Nabi Muhammad ﷺ dengan kisah seperti ini dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap para nabi dan merendahkan kedudukan mereka sebagai utusan Allah.
Kesimpulan Utama:
Kisah ini tidak memiliki dasar yang valid, baik dari sisi logika, ilmu hadis, maupun akidah Islam. Sebaliknya, kisah ini menunjukkan kelemahan metodologi Syiah dalam menjaga integritas narasi agama mereka. Hal ini juga dapat menjadi bahan kritik serius terhadap klaim mereka sebagai pengikut Islam yang lurus.
Zulkirnain Elmadury
Terjemahkan ke Indonesia
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: