Oleh: Zulkarnain Elmadury
Pendahuluan
Sejak invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak dan penyerahan kekuasaan kepada kelompok Syiah, dunia menyaksikan bagaimana konflik horizontal dan pembunuhan menjadi pemandangan yang tidak asing lagi. Di berbagai negara Muslim, Syiah selalu membawa gejolak politik, instabilitas, dan perpecahan yang mengancam persatuan umat Islam.
Syiah dan Destabilisasi Timur Tengah
Perkembangan gerakan Syiah semakin mencolok di Timur Tengah, terutama ketika perang saudara berkecamuk di Suriah. Presiden Suriah, Bashar al-Assad, seorang penganut Syiah Nushairiyah, mendapatkan dukungan besar dari Iran dalam upaya menekan rakyatnya sendiri. Kebijakan politik Iran dalam krisis Suriah mengindikasikan bahwa negara tersebut dipersiapkan menjadi pusat Syiah kedua di Arab setelah Irak.
Meski terdapat perbedaan antara sekte Syiah Nushairiyah di Suriah dan Syiah Imamiyah di Iran, keduanya tetap masuk dalam kategori Rafidhah—sekte yang dikenal ekstrim dan militan dalam mewujudkan ambisi politik mereka.
Libanon dalam Cengkraman Hizbullah
Libanon kini menghadapi ancaman serupa. Kekuatan militer Hizbullah, kelompok milisi Syiah yang didukung Iran, bahkan lebih kuat dari militer pemerintah. Jika situasi ini terus dibiarkan, Libanon bisa mengalami nasib yang sama dengan Suriah—terjerumus dalam perang saudara. Di mana pun Syiah memiliki kekuatan politik dan militer, di situlah muncul gejolak dan instabilitas.
Doktrin imamah yang menjadi inti ajaran Syiah menuntut pembentukan pemerintahan berbasis kepemimpinan ulama Syiah. Ini menjelaskan mengapa ambisi politik mereka selalu membahayakan kestabilan negara-negara yang mereka kuasai.
Ekspansi Syiah ke Dunia Islam
Revolusi Syiah tidak pernah membawa kebaikan bagi dunia Islam. Jika hari ini Yaman jatuh ke tangan Syiah, maka bukan tidak mungkin negara-negara Muslim non-Arab juga akan menjadi sasaran berikutnya. Syiah Zaidiyah di Yaman yang dahulu dikenal lebih moderat, kini berubah menjadi ekstrem setelah terpengaruh ideologi Syiah Imamiyah Iran.
Kelompok Syiah Zaidiyah tidak lagi hanya menjadi sekte keagamaan, tetapi telah menjelma menjadi kekuatan politik yang ambisius. Keberadaan mereka kini menjadi ancaman serius bagi negara-negara Muslim di dunia.
Kesimpulan
Di setiap negara tempat Syiah memiliki kekuatan, di sana pula muncul ketidakstabilan politik, konflik sektarian, dan ancaman terhadap keutuhan umat Islam. Dunia Islam harus menyadari bahaya ini dan bersiap menghadapi strategi ekspansionis Syiah yang mengancam akidah dan persatuan umat. Ketegasan dalam menghadapi ancaman Syiah bukan hanya kewajiban politik, tetapi juga kewajiban akidah yang harus dijaga.
Tentang Penulis
Zulkarnain Elmadury adalah seorang dai, penulis, dan peneliti yang aktif dalam kajian keislaman, khususnya terkait isu-isu akidah, pemikiran Islam, dan perbandingan mazhab. Beliau telah berdakwah sejak tahun 1977 dan terlibat dalam berbagai program dakwah Muhammadiyah serta lembaga-lembaga Islam lainnya. Selain itu, beliau juga merupakan Youtuber yang aktif menyebarkan dakwah dan menulis ar
tikel keislaman di berbagai media.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: