Breaking News
Loading...

Bantahan terhadap Aqidah Syiah tentang Kemaksuman Imam

 Syiahindonesia.com - Ajaran Syiah meyakini bahwa para imam mereka memiliki sifat kemaksuman (tidak pernah berbuat dosa dan terhindar dari kesalahan), yang dianggap sebagai syarat utama kepemimpinan dalam agama mereka. Namun, konsep ini bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan tidak memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an maupun hadis yang shahih.


1. Konsep Kemaksuman Imam dalam Ajaran Syiah

Syiah meyakini bahwa imam-imam mereka memiliki sifat maksum sejak lahir hingga wafat. Mereka dianggap tidak mungkin berbuat dosa, baik kecil maupun besar, dan memiliki pengetahuan yang sempurna tentang agama serta masa depan. Konsep ini dianggap sebagai pilar akidah yang sangat penting dalam Syiah.


2. Dalil Syiah tentang Kemaksuman Imam

Syiah sering menggunakan dalil berikut untuk mendukung kemaksuman imam mereka:

"إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا"
"Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya." (QS. Al-Ahzab: 33)

Ayat ini ditafsirkan secara sepihak oleh Syiah untuk membenarkan kemaksuman para imam mereka.


3. Bantahan Ahlus Sunnah terhadap Konsep Kemaksuman

  1. Makna Sebenarnya dari QS. Al-Ahzab: 33
    Dalam tafsir Ahlus Sunnah, ayat ini turun untuk mengingatkan istri-istri Nabi ﷺ agar menjaga kebersihan diri dan tidak melakukan perbuatan dosa. Ayat ini tidak berbicara tentang sifat kemaksuman mutlak, melainkan anjuran untuk menjalani kehidupan yang suci.

  2. Tidak Ada Manusia yang Maksum Selain Nabi
    Ahlus Sunnah berpegang pada dalil yang menyatakan bahwa kemaksuman hanya diberikan kepada para nabi, bukan kepada manusia biasa:

    "وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا"
    "Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah." (QS. An-Nisa: 28)

    Ayat ini menunjukkan bahwa manusia, termasuk para sahabat dan keturunan Nabi ﷺ, tetap memiliki sifat dasar manusiawi yang bisa berbuat kesalahan.

  3. Hadis Shahih Menunjukkan Kesalahan Sahabat dan Keluarga Nabi
    Beberapa riwayat hadis menunjukkan bahwa sahabat, bahkan keluarga Nabi ﷺ, pernah melakukan kesalahan dan diingatkan oleh beliau. Ini membuktikan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar maksum selain para nabi.

    Contoh riwayat:
    "Sesungguhnya manusia berbuat kesalahan, dan yang terbaik dari mereka adalah yang bertobat." (HR. Tirmidzi, no. 2499)


4. Bahaya Aqidah Kemaksuman dalam Syiah

Konsep kemaksuman dalam Syiah membuka peluang untuk pengkultusan para imam dan menolak otoritas selain imam-imam tersebut. Ini juga berpotensi menimbulkan penafsiran agama yang sepihak dan menyimpang dari ajaran Islam yang murni.


Kesimpulan

Aqidah tentang kemaksuman para imam dalam Syiah tidak memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an dan hadis yang shahih. Ahlus Sunnah menegaskan bahwa hanya para nabi yang memiliki sifat maksum, sementara manusia biasa tetap memiliki potensi untuk berbuat salah dan harus selalu bertobat kepada Allah.

(albert/syiahindonesia.com)




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: