Syiahindonesia.com - Ajaran Syiah meyakini bahwa para imam mereka memiliki kemampuan "kasyf" (membuka tabir) dan mengetahui hal-hal ghaib, termasuk masa depan, isi hati manusia, serta peristiwa-peristiwa yang akan datang. Doktrin ini bertentangan dengan prinsip-prinsip akidah Islam dalam Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang tegas menolak konsep manusia memiliki ilmu ghaib, karena hanya Allah ﷻ yang berhak dan mampu mengetahui hal-hal tersebut.
1. Definisi Doktrin Kasyf dan Ilmu Ghaib dalam Syiah
Dalam ajaran Syiah, "kasyf" dianggap sebagai kemampuan khusus yang diberikan kepada para imam untuk melihat hal-hal yang tersembunyi dan mengetahui peristiwa yang belum terjadi. Mereka juga mengklaim bahwa para imam memiliki pengetahuan tentang isi hati manusia dan kejadian-kejadian ghaib.
2. Dalil Syiah tentang Doktrin Kasyf dan Ilmu Ghaib
Syiah sering menggunakan beberapa ayat Al-Qur'an dan tafsir mereka sendiri untuk membenarkan doktrin ini. Salah satu ayat yang sering dijadikan dalil adalah:
"وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ"
"Dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui." (QS. Yusuf: 76)
Ayat ini ditafsirkan oleh mereka bahwa imam-imam memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan manusia biasa dan mendekati sifat ketuhanan.
3. Bantahan Ahlus Sunnah terhadap Doktrin Kasyf dan Ilmu Ghaib
Hanya Allah yang Mengetahui Hal-hal Ghaib
Dalam Islam, ilmu ghaib sepenuhnya adalah milik Allah ﷻ. Tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui hal-hal ghaib kecuali jika Allah mengizinkan mereka:
"وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ"
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri." (QS. Al-An’am: 59)
Nabi Muhammad ﷺ Tidak Mengaku Mengetahui Ilmu Ghaib
Rasulullah ﷺ sendiri menyatakan bahwa beliau tidak mengetahui hal-hal ghaib, kecuali jika Allah memberitahukan kepadanya:
"لَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ إِلَّا مَا أَعْلَمَنِي اللَّهُ"
"Aku tidak mengetahui hal yang ghaib, kecuali apa yang diberitahukan Allah kepadaku." (HR. Bukhari, no. 3330)
Jika Rasulullah ﷺ yang merupakan nabi terakhir tidak mengetahui hal ghaib, maka klaim bahwa imam Syiah mengetahui hal ghaib jelas bertentangan dengan ajaran Islam.
Doktrin Kasyf Mengarah kepada Pengkultusan
Pengakuan bahwa imam memiliki kasyf dan ilmu ghaib berpotensi menimbulkan pengkultusan terhadap para imam, yang dikhawatirkan dapat mendekati syirik. Ahlus Sunnah sangat menentang pengkultusan individu karena hanya Allah yang layak untuk diagungkan dan dipuja.
4. Bahaya Doktrin Kasyf dan Ilmu Ghaib
Konsep kasyf dan ilmu ghaib dalam Syiah berpotensi menciptakan pemahaman yang keliru tentang manusia yang dianggap memiliki kekuasaan dan pengetahuan setara dengan sifat ketuhanan. Ini bisa mengarahkan umat kepada praktik-praktik takhayul dan keyakinan yang menyimpang.
Kesimpulan
Ahlus Sunnah menolak dengan tegas doktrin kasyf dan ilmu ghaib dalam ajaran Syiah, karena hanya Allah ﷻ yang mengetahui semua yang ghaib. Rasulullah ﷺ, sebagai nabi terakhir, tidak pernah mengklaim memiliki ilmu ghaib kecuali yang diwahyukan oleh Allah. Oleh karena itu, segala bentuk pengakuan manusia atas ilmu ghaib harus ditolak untuk menjaga keimanan yang murni.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: