Breaking News
Loading...

Pertama Kalinya, Pejuang Suriah Serang Pasukan “Israel” di Golan! Kejutan Besar di Zona Konflik

Syiahindonesia.com - Tentara “Israel“ mengumumkan bahwa kelompok bersenjata menembaki pasukannya di pedesaan Quneitra, di sisi wilayah Suriah yang dibebaskan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Ini merupakan serangan pertama sejak pasukan “Israel“ mulai masuk ke Suriah dan merebut zona penyangga setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

Dalam pernyataannya, militer “Israel“ menyebut serangan itu terjadi pada Jumat malam (31/1) tanpa menyebabkan korban di pihaknya. Sebagai respons, pasukan pendudukan membalas tembakan ke sumber serangan tersebut.

Militer “Israel“ juga menyatakan bahwa pasukannya di kawasan itu akan terus mengatasi apa yang mereka sebut sebagai ancaman terhadap “Israel“ dan warganya.

Insiden Luar Biasa: Pasukan Pendudukan Ditembaki

Radio militer “Israel“ menggambarkan kejadian ini sebagai “insiden luar biasa,” menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya pasukan mereka diserang dengan tembakan sejak memasuki zona penyangga di Golan dan wilayah sekitarnya di selatan Suriah.

Menurut laporan koresponden Al Jazeera, baku tembak terjadi di kota Tarnajah, pedesaan Quneitra utara, saat pasukan “Israel“ sedang melakukan operasi di kota tersebut.

“Peta yang menunjukkan wilayah-wilayah yang dimasuki oleh pasukan pendudukan ‘Israel’ di Provinsi Quneitra, Suriah (Al Jazeera)”

Helikopter Dikerahkan untuk Selamatkan Pasukan

Pasukan pendudukan mengerahkan helikopter untuk mengamankan penarikan tentaranya yang terlibat dalam operasi tersebut. Selain itu, mereka juga menggunakan granat penerangan dalam pertempuran itu.

Menurut sumber di lapangan, dua orang ditangkap oleh pasukan “Israel” selama operasi di Tarnajah.

Latar Belakang: Pendudukan Semakin Meluas

Sejak jatuhnya Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024, militer “Israel“ telah melakukan serangkaian operasi di berbagai kota dan desa di provinsi Quneitra dan Daraa, di sepanjang perbatasan dengan Golan yang diduduki. Meski sebagian besar pasukan telah ditarik, mereka tetap mempertahankan kehadiran di zona strategis.

PBB: “Israel” Harus Segera Mundur!

Dalam perkembangan politik, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, menyerukan penarikan pasukan “Israel“ dari wilayah yang mereka duduki di Suriah.

Dalam pernyataannya di markas besar PBB di New York pada Jumat, Lacroix menegaskan bahwa semakin cepat pasukan pendudukan mundur, semakin baik situasinya. Ia juga menyoroti bahwa keberadaan mereka menyulitkan operasi staf misi PBB.

Lacroix menekankan bahwa kehadiran pasukan “Israel“ di zona penyangga bertentangan dengan Perjanjian 1974 antara Suriah dan “Israel“. Ketika ditanya langkah konkret yang akan diambil PBB untuk menekan agar mereka mundur, ia menjawab:

“Yang bisa kami lakukan saat ini adalah terus mengingatkan para pejabat bahwa keberadaan mereka di zona penyangga adalah pelanggaran. Kami sangat menantikan penghentian pelanggaran ini.”

“Israel” Nyatakan Perjanjian 1974 Gugur, Dunia Menolak

Setelah kejatuhan rezim Suriah, “Israel“ mengumumkan bahwa Perjanjian Pemisahan Pasukan 1974 telah batal dan langsung mengambil alih zona penyangga di Dataran Tinggi Golan. Mereka juga mendirikan pos tetap di Gunung Hermon, termasuk landasan helikopter.

Otoritas transisi di Suriah serta sejumlah negara di kawasan dan dunia telah mendesak “Israel” untuk menarik pasukannya dari wilayah yang baru-baru ini mereka rebut.

(Samirmusa/arrahmah.id)





************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: