Breaking News
Loading...

Ritual Syiah Menulis Ayat di Kain Kafan: Syariat atau Khurafat?

 Syiahindonesia.com - Ajaran Syiah memiliki banyak tradisi yang berbeda dari ajaran Islam yang diajarkan Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Salah satu ritual yang menjadi perhatian adalah penulisan ayat-ayat Al-Qur’an atau doa-doa tertentu di kain kafan jenazah sebelum dikuburkan. Praktik ini dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum, tetapi apakah hal ini memiliki dasar dalam syariat Islam?


1. Penulisan Kain Kafan dalam Tradisi Syiah

Dalam beberapa komunitas Syiah, penulisan ayat-ayat suci atau doa tertentu pada kain kafan dianggap dapat memberikan keberkahan dan keselamatan bagi jenazah di alam kubur. Ada pula keyakinan bahwa tulisan ini akan menjadi saksi atas keimanan jenazah saat dihadapkan pada malaikat kubur.

Namun, praktik ini tidak ditemukan dalam ajaran Islam yang murni, baik dalam Al-Qur’an maupun hadis-hadis shahih.


2. Dalil Ahlus Sunnah tentang Pengurusan Jenazah

Dalam Islam, tata cara pengurusan jenazah telah diatur dengan jelas, termasuk proses mengafani. Rasulullah ﷺ bersabda:

"إِذَا كَفَّنَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيُحْسِنْ كَفَنَهُ"
"Jika salah seorang dari kalian mengafani saudaranya, maka hendaklah ia memperbaiki kafannya." (HR. Muslim, no. 943)

Hadis ini menegaskan bahwa kafan yang baik dan bersih sudah cukup untuk jenazah. Tidak ada dalil tentang menulis ayat-ayat atau doa-doa tertentu pada kain kafan.


3. Bahaya Khurafat dan Bid’ah

Islam mengajarkan umatnya untuk menghindari segala bentuk bid’ah, yaitu penambahan atau pengurangan dalam ibadah yang tidak diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Menulis ayat atau doa di kain kafan termasuk bentuk bid’ah karena tidak ada dasar dari Al-Qur’an atau hadis.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ"
"Barang siapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami yang bukan bagian darinya, maka itu tertolak." (HR. Bukhari, no. 2697; Muslim, no. 1718)


4. Bahaya Pengultusan Kain Kafan

Praktik menulis di kain kafan juga dikhawatirkan dapat menjerumuskan ke dalam syirik, terutama jika ada keyakinan bahwa tulisan tersebut memiliki kekuatan gaib yang dapat menyelamatkan jenazah. Islam menegaskan bahwa hanya Allah yang dapat memberikan keselamatan, dan segala bentuk pengultusan benda bertentangan dengan ajaran tauhid.


Kesimpulan

Penulisan ayat atau doa pada kain kafan dalam tradisi Syiah tidak memiliki dasar yang jelas dalam syariat Islam. Ahlus Sunnah menegaskan bahwa segala ritual yang tidak diajarkan oleh Rasulullah ﷺ adalah bid’ah yang harus dihindari. Islam mengajarkan kesederhanaan dan ketulusan dalam pengurusan jenazah tanpa tambahan ritual yang tidak berdasar.

(albert/syiahindonesia.com)




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: