1. Keimanan dalam Islam: Tauhid Sebagai Landasan Utama
Islam menekankan tauhid sebagai inti keimanan. Allah ﷻ berfirman:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
“Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah tempat bergantung. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
Namun, dalam ajaran Syiah, konsep tauhid bercampur dengan doktrin imamah yang mengangkat para imam sebagai sosok yang memiliki sifat maksum (terjaga dari dosa) dan dianggap memiliki ilmu laduni. Ini menimbulkan pertanyaan apakah ajaran ini masih sejalan dengan konsep tauhid yang murni.
2. Konsep Imamah dalam Syiah dan Penyimpangannya dari Keimanan Sejati
Syiah meyakini bahwa kepemimpinan umat Islam setelah Nabi ﷺ harus berada di tangan para imam yang ditunjuk secara ilahi. Imam-imam ini dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada para nabi selain Rasulullah ﷺ. Namun, keyakinan ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menegaskan bahwa para nabi adalah manusia terbaik yang dipilih Allah ﷻ.
Allah berfirman:
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran: 144)
Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada kepemimpinan yang bersifat mutlak setelah wafatnya Rasulullah ﷺ kecuali yang didasarkan pada musyawarah dan pemilihan sebagaimana yang terjadi pada Khulafaur Rasyidin.
3. Praktik Taqiyah dalam Syiah: Penyimpangan dalam Keimanan?
Salah satu ajaran yang sangat dianut dalam Syiah adalah taqiyah, yaitu menyembunyikan keyakinan yang sebenarnya demi keselamatan diri. Padahal, dalam Islam, kejujuran adalah bagian dari iman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
“Hendaklah kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu membawa kepada surga. Seseorang yang terus-menerus berlaku jujur dan berusaha jujur, niscaya akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.” (HR. Muslim, no. 2607)
Dengan demikian, taqiyah yang menjadi doktrin utama dalam Syiah bertentangan dengan prinsip dasar kejujuran dalam Islam.
4. Penyelewengan Hadis dan Al-Qur’an dalam Ajaran Syiah
Beberapa ajaran Syiah menuduh bahwa Al-Qur’an telah mengalami perubahan dan pengurangan, suatu tuduhan yang sangat bertentangan dengan keyakinan umat Islam bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang terjaga kemurniannya.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami pula yang akan menjaganya.” (QS. Al-Hijr: 9)
Sebagian ulama Syiah juga memiliki kitab-kitab hadis sendiri yang berisi riwayat-riwayat yang bertentangan dengan hadis-hadis yang sahih dalam kitab-kitab Ahlus Sunnah.
Kesimpulan
Setelah meninjau berbagai aspek ajaran Syiah, dapat disimpulkan bahwa ajaran ini memiliki banyak penyimpangan dari konsep keimanan sejati dalam Islam. Tauhid dalam Islam mengajarkan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak, sementara konsep imamah Syiah menempatkan para imam dalam kedudukan yang berlebihan. Selain itu, praktik taqiyah, tuduhan terhadap keotentikan Al-Qur’an, serta penyimpangan dalam hadis semakin menjauhkan Syiah dari ajaran Islam yang murni.
Sebagai Muslim, kita wajib berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah, serta tidak terpengaruh oleh ajaran yang menyimpang dari prinsip-prinsip Islam yang sejati.
(Albert/Syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: