Breaking News
Loading...

Benarkah Syiah Mengikuti Jalan Nabi?

Syiahindonesia.com - Salah satu klaim utama Syiah adalah bahwa mereka mengikuti ajaran Nabi Muhammad ﷺ dengan lebih dekat dibandingkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Namun, banyak perbedaan dalam akidah dan amalan Syiah yang justru bertentangan dengan ajaran Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dan dipahami oleh para sahabat serta generasi Salafus Shalih. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan-perbedaan mendasar tersebut berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadits.

1. Konsep Imamah: Ajaran yang Tidak Diajarkan oleh Rasulullah ﷺ

Imamah adalah doktrin inti dalam Syiah yang meyakini bahwa kepemimpinan umat Islam harus berada di tangan para Imam yang maksum. Namun, konsep ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ
"Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka."
(QS. Asy-Syura: 38)

Ahlus Sunnah memahami bahwa kepemimpinan dalam Islam didasarkan pada musyawarah dan bukan melalui penunjukan ilahi terhadap keturunan tertentu.

2. Tahrif Al-Qur'an: Tuduhan Syiah yang Menyimpang

Sebagian literatur Syiah menyebutkan bahwa Al-Qur’an telah diubah atau ada ayat-ayat yang disembunyikan. Ini bertentangan dengan firman Allah:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami pula yang akan menjaganya."
(QS. Al-Hijr: 9)

Ahlus Sunnah meyakini bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini adalah kitab suci yang murni dan tidak mengalami perubahan sejak diturunkan.

3. Sikap terhadap Para Sahabat

Syiah sering kali memfitnah sahabat Nabi ﷺ, terutama Abu Bakar, Umar, Utsman, dan istri Rasulullah, Sayyidah Aisyah. Padahal, Allah telah memuji para sahabat dalam firman-Nya:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah."
(QS. At-Taubah: 100)

Menghina sahabat Nabi adalah pelanggaran besar terhadap ajaran Islam.

4. Konsep Taqiyah: Menyembunyikan Kebenaran

Syiah membolehkan taqiyah, yaitu menyembunyikan keimanan atau kebenaran dalam kondisi tertentu. Ini bertentangan dengan kejujuran yang diajarkan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
"Wajib atas kalian untuk bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan

Ajaran Syiah menunjukkan banyak penyimpangan dari jalan Nabi Muhammad ﷺ sebagaimana yang dipahami oleh Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Islam yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ adalah agama yang murni, penuh dengan kejujuran, penghormatan terhadap sahabat, dan tidak ada ruang untuk doktrin-doktrin seperti tahrif atau taqiyah. Oleh karena itu, umat Muslim harus berpegang teguh pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah yang sahih.

(albert/Syiahindonesia.com)




************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

0 komentar: