Syiahindonesia.com - Penyebaran ajaran Syiah di Indonesia telah menjadi fenomena yang semakin nyata dalam beberapa dekade terakhir. Dengan berbagai cara, kelompok Syiah berusaha mempengaruhi masyarakat, baik melalui jalur pendidikan, dakwah, maupun media. Artikel ini akan mengulas bagaimana ajaran Syiah berkembang di Indonesia, metode yang mereka gunakan, serta bahaya yang ditimbulkan bagi akidah Islam dan stabilitas nasional.
Sejarah Masuknya Syiah ke Indonesia
Syiah mulai dikenal di Indonesia sejak era kerajaan Islam, namun pada saat itu pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Penyebaran yang lebih masif terjadi pada abad ke-20, terutama setelah Revolusi Iran tahun 1979. Sejak saat itu, propaganda Syiah semakin gencar dilakukan melalui berbagai sarana, termasuk lembaga pendidikan, media, dan jalur sosial.
Metode Penyebaran Syiah
Lembaga Pendidikan dan Pesantren
Syiah mendirikan pesantren dan lembaga pendidikan yang berorientasi pada pemahaman mereka, seperti yang terdapat di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Beasiswa ke Iran juga menjadi alat bagi mereka untuk menarik pemuda Muslim agar belajar di pusat-pusat ajaran Syiah, seperti Qom.
Media dan Penerbitan
Syiah menggunakan buku, majalah, dan website untuk menyebarkan ajaran mereka, sering kali dengan kemasan ilmiah agar lebih mudah diterima.
Mereka juga aktif dalam media sosial untuk menyebarkan narasi yang mendukung doktrin Syiah.
Pendekatan Sosial dan Politik
Syiah membaur dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan untuk menarik simpati masyarakat.
Beberapa organisasi Syiah juga mencoba masuk ke ranah politik guna mendapatkan pengaruh lebih besar dalam pemerintahan dan masyarakat.
Dampak Penyebaran Syiah di Indonesia
Perpecahan Umat Islam
Syiah mengajarkan kebencian terhadap para sahabat dan istri Nabi, yang bertentangan dengan ajaran Islam yang diajarkan oleh Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Perbedaan akidah yang tajam antara Sunni dan Syiah sering kali memicu konflik di masyarakat.
Kerusakan Akidah
Syiah memiliki konsep-konsep yang bertentangan dengan Islam yang murni, seperti doktrin Imamah, Taqiyah (berbohong demi kepentingan agama), dan Raj’ah (keyakinan bahwa Imam Mahdi akan kembali membalas dendam).
Mereka juga mengajarkan penghormatan berlebihan kepada imam-imam mereka, yang dapat mengarah pada kesyirikan.
Ancaman terhadap Keamanan Nasional
Di beberapa negara, keberadaan Syiah telah menjadi faktor konflik berkepanjangan, seperti di Irak, Suriah, dan Yaman. Jika dibiarkan berkembang tanpa kontrol, Indonesia juga dapat menghadapi potensi konflik serupa.
Penyebaran ajaran Syiah juga dikhawatirkan dapat memicu ketegangan sektarian yang berujung pada instabilitas nasional.
Sikap Ulama terhadap Syiah
Para ulama Ahlus Sunnah telah mengeluarkan berbagai fatwa mengenai bahaya Syiah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah menyatakan bahwa Syiah memiliki banyak penyimpangan yang tidak sejalan dengan akidah Islam yang benar.
Kesimpulan
Penyebaran ajaran Syiah di Indonesia merupakan fenomena yang harus diwaspadai. Dengan berbagai strategi, mereka berusaha menarik simpati masyarakat, terutama generasi muda. Oleh karena itu, umat Islam harus memperkuat pemahaman akidah yang benar dan mewaspadai propaganda Syiah agar tidak terjebak dalam kesesatan.
Wallahu a'lam bish-shawab.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: