Syiahindonesia.com - Ajaran Syiah mengklaim sebagai bagian dari Islam, tetapi dalam banyak aspek, keyakinan dan praktik mereka menyimpang jauh dari ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Syiah memiliki doktrin-doktrin yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, sehingga menimbulkan pertanyaan besar: apakah Syiah benar-benar mengikuti Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad?
Penolakan terhadap Sunnah Nabi
Salah satu penyimpangan utama Syiah adalah sikap mereka terhadap Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Syiah hanya menerima hadis-hadis yang berasal dari jalur Ahlul Bait versi mereka, sementara hadis-hadis yang diriwayatkan oleh mayoritas sahabat ditolak mentah-mentah. Padahal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا، وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan pentingnya mengikuti Sunnah Nabi dan para sahabatnya. Namun, Syiah justru mencela dan mengkafirkan mayoritas sahabat, termasuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu 'anhum.
Konsep Imamah: Dogma yang Tidak Berdasar
Syiah mengajarkan bahwa kepemimpinan dalam Islam harus dipegang oleh para imam yang mereka anggap maksum (terjaga dari dosa). Padahal, dalam Islam, tidak ada konsep kepemimpinan yang diwariskan secara keturunan. Allah berfirman:
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Sesungguhnya jawaban orang-orang beriman, apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, 'Kami mendengar dan kami taat.' Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. An-Nur: 51)
Ayat ini menunjukkan bahwa ketaatan dalam Islam adalah kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan kepada imam-imam yang diklaim maksum oleh Syiah.
Pengkafiran Sahabat Nabi
Syiah memiliki keyakinan bahwa mayoritas sahabat Nabi telah murtad setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kecuali segelintir kecil yang mereka anggap tetap setia. Ini adalah tuduhan yang sangat berbahaya karena bertentangan dengan firman Allah:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
"Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang di antara mereka." (QS. Al-Fath: 29)
Allah sendiri telah memuji para sahabat, tetapi Syiah justru mencaci mereka. Ini adalah penyimpangan besar yang tidak bisa diterima dalam Islam.
Fatwa Ulama tentang Bahaya Syiah
Banyak ulama Ahlus Sunnah telah mengeluarkan fatwa yang menegaskan bahwa Syiah adalah kelompok sesat yang berbahaya bagi akidah umat Islam. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap penyebaran ajaran Syiah. Begitu pula, para ulama di Saudi Arabia, Mesir, dan berbagai negara lainnya telah menyatakan bahwa Syiah menyimpang dari Islam yang benar.
Syaikh Ibn Baz rahimahullah pernah berkata:
“Syiah Rafidhah adalah kelompok yang paling sesat dan paling jauh dari kebenaran. Mereka mencela para sahabat Rasulullah dan mengkafirkan mayoritas mereka. Ini adalah kesesatan yang nyata.”
Fatwa-fatwa ini menjadi pegangan bagi kaum Muslimin agar tidak terjebak dalam ajaran yang menyimpang.
Kesimpulan: Syiah Ancaman bagi Aqidah Islam
Dengan berbagai penyimpangan dalam doktrin dan praktiknya, jelas bahwa Syiah bukanlah bagian dari ajaran Islam yang murni. Mereka telah menyimpang dari Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan jalan para sahabat yang telah dijamin kebenarannya oleh Allah. Umat Islam harus berhati-hati dan berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah yang sahih agar tidak terjerumus ke dalam kesesatan.
Wallahu a'lam bishawab.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: