Breaking News
Loading...

Imam Mahdi dalam Syiah: Sebuah Bantahan


Syiahindonesia.com
- Konsep Imam Mahdi merupakan salah satu doktrin utama dalam ajaran Syiah. Mereka meyakini bahwa Imam Mahdi adalah keturunan ke-12 dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu yang telah menghilang dan akan muncul kembali sebagai penyelamat dunia. Namun, apakah keyakinan ini memiliki dasar yang kuat dalam Islam atau hanya sekadar rekayasa untuk membangun doktrin eksklusif Syiah?

Imam Mahdi dalam Islam

Konsep Imam Mahdi memang dikenal dalam Islam, tetapi dengan pemahaman yang berbeda dari Syiah. Dalam hadis-hadis shahih, disebutkan bahwa Imam Mahdi adalah sosok dari keturunan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang akan muncul di akhir zaman untuk menegakkan keadilan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدَّهْرِ إِلَّا يَوْمٌ لَبَعَثَ اللَّهُ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ بَيْتِي يَمْلَؤُهَا عَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا

"Seandainya dunia hanya tinggal satu hari lagi, niscaya Allah akan mengutus seorang laki-laki dari keluargaku yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman." (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan lainnya)

Hadis ini menunjukkan bahwa Imam Mahdi adalah seorang pemimpin yang akan datang di akhir zaman, tetapi tidak ada dalil bahwa ia telah lahir dan bersembunyi seperti yang diyakini oleh Syiah.

Klaim Syiah tentang Imam Mahdi: Sebuah Rekayasa

Kaum Syiah meyakini bahwa Imam Mahdi adalah Muhammad bin Hasan Al-Askari, imam ke-12 mereka, yang mereka klaim telah menghilang dalam "ghaibah" (keghaiban) sejak tahun 874 M dan akan kembali sebagai penyelamat umat. Namun, tidak ada bukti sejarah yang sahih yang mendukung keberadaan sosok ini.

Bahkan, banyak sejarawan mencatat bahwa Hasan Al-Askari, imam ke-11 Syiah, tidak pernah memiliki keturunan. Oleh karena itu, klaim tentang Imam Mahdi versi Syiah lebih terlihat sebagai mitos yang diciptakan untuk mempertahankan klaim kepemimpinan mereka.

Pandangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah

Dalam Islam, keyakinan tentang Imam Mahdi tetap bersandar pada hadis-hadis shahih yang menyebutkan kemunculannya di akhir zaman, tetapi tanpa konsep "ghaibah" seperti dalam doktrin Syiah. Islam mengajarkan bahwa Mahdi akan muncul sebagai manusia biasa yang belum pernah diketahui sebelumnya dan tidak ada unsur keghaiban dalam kelahirannya.

Kesimpulan: Dogma Syiah yang Tidak Berdasar

Klaim Syiah tentang Imam Mahdi sebagai sosok yang telah lahir dan menghilang selama berabad-abad tidak memiliki dasar yang kuat dalam Islam maupun sejarah. Keyakinan ini lebih merupakan rekayasa teologis yang digunakan untuk mempertahankan eksklusivitas doktrin Syiah. Sebagai Muslim, kita harus berpegang teguh pada ajaran yang bersumber dari dalil yang jelas dan tidak terpengaruh oleh propaganda sesat.

Wallahu a'lam bishawab.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: