1. Dalil Kemuliaan Para Sahabat dalam Al-Qur’an
Allah telah menjamin kemuliaan para sahabat dalam Al-Qur’an:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Allah telah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah: 100)
Jelas dalam ayat ini, Allah meridai para sahabat, khususnya Muhajirin dan Anshar, serta menjanjikan surga bagi mereka. Maka, bagaimana mungkin orang-orang yang telah diridai oleh Allah bisa dianggap pengkhianat dan kafir?
2. Tuduhan Syiah terhadap Sahabat Nabi
Beberapa fitnah yang sering disebarkan Syiah terhadap sahabat Nabi ﷺ antara lain:
Menganggap Abu Bakar dan Umar sebagai perampas kekhalifahan.
Menuduh Utsman bin Affan sebagai pemimpin yang zalim dan nepotis.
Mengkafirkan Muawiyah bin Abi Sufyan dan Amr bin Ash.
Menuduh Aisyah sebagai pemberontak dan bahkan menyelewengkan hadis.
Tuduhan-tuduhan ini tidak hanya bertentangan dengan dalil yang sahih, tetapi juga bertentangan dengan logika sejarah. Jika para sahabat adalah pengkhianat, bagaimana mungkin Islam bisa tersebar luas dan berdiri tegak selama berabad-abad?
3. Rasulullah ﷺ Melarang Mencela Sahabat
Dalam hadis yang sahih, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencela sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai satu mud atau setengahnya dari infak mereka.” (HR. Bukhari, no. 3673; Muslim, no. 2541)
Hadis ini menunjukkan betapa mulianya para sahabat Nabi ﷺ. Bahkan, amalan besar yang dilakukan oleh umat setelahnya tidak akan bisa menyamai amalan para sahabat.
4. Tujuan Fitnah terhadap Sahabat
Mengapa Syiah gencar menyebarkan kebencian terhadap sahabat? Beberapa alasannya antara lain:
Menanamkan kebencian kepada generasi Muslim terhadap sejarah Islam yang sebenarnya.
Membenarkan ajaran Imamah, dengan mengklaim bahwa para sahabat telah merebut hak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
Memecah belah umat Islam agar tidak bersatu di atas ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Padahal, Islam adalah agama yang menyeru pada persatuan dan bukan permusuhan.
Kesimpulan
Tuduhan Syiah terhadap para sahabat Nabi ﷺ bertentangan dengan Al-Qur’an, hadis, dan logika sejarah. Para sahabat adalah generasi terbaik yang telah Allah ridhai dan menjadi pelopor dalam menyebarkan Islam. Fitnah yang disebarkan terhadap mereka bukan hanya tidak berdasar, tetapi juga berbahaya karena dapat memecah belah umat Islam.
(Albert/Syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: