Breaking News
Loading...

Mengapa Imam Empat Mazhab Tidak Mengikuti Syiah?


Syiahindonesia.com -
Dalam sejarah Islam, terdapat empat mazhab utama dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Keempat imam pendiri mazhab ini memiliki peran besar dalam membangun pemahaman fiqih yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadis, Ijma’, dan Qiyas. Namun, mengapa tidak satu pun dari mereka mengikuti ajaran Syiah?

1. Berpegang Teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah

Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal semuanya menekankan pentingnya mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ dalam memahami agama. Sebaliknya, Syiah memiliki konsep imamah yang tidak didukung oleh dalil-dalil yang jelas dalam Al-Qur’an.

Allah ﷻ berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۚ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

"Dan tidaklah pantas bagi seorang mukmin maupun seorang mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata." (QS. Al-Ahzab: 36)

Ayat ini menunjukkan bahwa hukum Islam bersumber dari Allah dan Rasul-Nya, bukan dari konsep imamah yang diklaim oleh Syiah.

2. Menolak Doktrin Imamah

Keempat imam mazhab menolak konsep Imamah versi Syiah yang mengklaim bahwa kepemimpinan setelah Nabi ﷺ adalah hak eksklusif keturunan tertentu. Imam Abu Hanifah bahkan pernah mengatakan:

"Aku lebih memilih duduk di bawah naungan pedang daripada harus mengatakan bahwa Ali memiliki hak khusus atas kekhalifahan."

Imam Malik juga menegaskan bahwa kepemimpinan dalam Islam bukan berdasarkan garis keturunan, melainkan melalui musyawarah dan kesepakatan kaum Muslimin, sebagaimana yang dilakukan para sahabat dalam memilih khalifah.

3. Menolak Mencela Sahabat Nabi

Salah satu ajaran yang sangat ditentang oleh para imam mazhab adalah kebiasaan Syiah dalam mencela sahabat Nabi ﷺ. Rasulullah ﷺ sendiri telah melarang perbuatan ini dalam hadisnya:

لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي

"Janganlah kalian mencela sahabatku." (HR. Bukhari, no. 3673; Muslim, no. 2541)

Imam Syafi'i bahkan mengatakan:

"Jika mencintai Ahlul Bait adalah Syiah, maka aku adalah Syiah. Namun, jika Syiah berarti mencela sahabat Rasulullah ﷺ, maka aku berlepas diri darinya."

Ini membuktikan bahwa para imam sangat menghormati para sahabat dan menolak ajaran Syiah yang sering menuduh mereka sebagai pengkhianat.

4. Konsistensi dalam Metode Pengambilan Hukum

Keempat imam mazhab memiliki metode yang ketat dalam mengambil hukum Islam, yaitu dengan berpegang pada Al-Qur’an, Sunnah yang sahih, ijma’ ulama, dan qiyas. Sementara itu, Syiah banyak menggunakan hadis-hadis dari kitab mereka sendiri seperti Al-Kafi, yang tidak diakui oleh mayoritas ulama Ahlus Sunnah karena banyaknya riwayat yang tidak sahih.

Kesimpulan

Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal tidak mengikuti ajaran Syiah karena bertentangan dengan prinsip dasar Islam yang mereka yakini, yaitu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah, menolak konsep Imamah yang tidak memiliki dasar kuat, serta menolak mencela sahabat Nabi ﷺ. Oleh karena itu, kaum Muslimin seharusnya tetap berpegang pada ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah yang telah diwariskan oleh para imam besar ini.

(Albert/Syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: