Breaking News
Loading...

 Mengungkap Kejanggalan Ajaran Imam Mahdi Syiah


Syiahindonesia.com -
Konsep Imam Mahdi dalam ajaran Syiah merupakan salah satu doktrin inti yang menjadi pembeda utama dengan Ahlus Sunnah. Syiah meyakini bahwa Imam Mahdi adalah imam ke-12 yang ghaib dan akan muncul di akhir zaman untuk menegakkan keadilan. Namun, ajaran ini memiliki banyak kejanggalan jika ditinjau dari dalil Al-Qur'an dan hadis yang sahih.

1. Tidak Ada Dalil yang Jelas dalam Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an, tidak ada satu ayat pun yang secara eksplisit menyebutkan keberadaan Imam Mahdi dalam konsep yang diyakini oleh Syiah. Jika imamah adalah bagian penting dari agama, seharusnya disebutkan dengan jelas sebagaimana kewajiban shalat, puasa, dan zakat.

Allah berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya." (QS. Al-Hijr: 9)

Jika imamah adalah bagian dari Islam, tentu Al-Qur'an telah menjaganya dengan jelas tanpa perlu interpretasi berlebihan.

2. Imam Mahdi Ghaib: Kejanggalan yang Tidak Masuk Akal

Syiah meyakini bahwa Imam Mahdi mereka telah lahir lebih dari 1.200 tahun lalu dan bersembunyi di alam ghaib. Keyakinan ini tidak memiliki landasan kuat dalam Islam, karena semua nabi dan rasul yang membawa risalah tidak pernah bersembunyi dari umatnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ

"Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada banyak khalifah." (HR. Bukhari, no. 3455)

Jika tidak ada nabi setelah Rasulullah ﷺ, maka bagaimana mungkin ada imam yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari para sahabat yang nyata-nyata bersama Nabi dan menegakkan agama Islam?

3. Berbeda dengan Konsep Mahdi dalam Ahlus Sunnah

Ahlus Sunnah meyakini Imam Mahdi akan datang di akhir zaman sebagai pemimpin yang menegakkan keadilan, bukan seseorang yang sudah lahir ratusan tahun lalu lalu menghilang. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ، لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى يَبْعَثَ رَجُلًا مِنِّي، أَوْ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي، يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي، وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ أَبِي، يَمْلَأُ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا

"Seandainya dunia ini hanya tersisa satu hari, maka Allah akan memanjangkannya hingga Dia mengutus seorang laki-laki dari keturunanku atau dari keluargaku, yang namanya sama dengan namaku, dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman." (HR. Abu Dawud, no. 4282)

Hadis ini menunjukkan bahwa Imam Mahdi akan muncul di akhir zaman, bukan seseorang yang bersembunyi selama ribuan tahun seperti yang diyakini oleh Syiah.

4. Akibat Kepercayaan terhadap Imam Mahdi Syiah

Keyakinan ini telah menyebabkan banyak penyimpangan dalam ajaran Syiah, seperti:

  • Konsep Wilayah Faqih, yang memberikan kekuasaan absolut kepada ulama Syiah dengan dalih mereka mewakili Imam Mahdi.

  • Doa dan Istighatsah kepada Imam Mahdi, yang menyerupai kesyirikan karena meminta pertolongan kepada selain Allah.

  • Mitos tentang Kemunculan Imam Mahdi, yang sering kali dijadikan alasan untuk menolak kepemimpinan muslim yang sah.

Kesimpulan

Ajaran tentang Imam Mahdi dalam Syiah penuh dengan kejanggalan yang tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan hadis sahih. Ahlus Sunnah meyakini bahwa Imam Mahdi akan muncul sebagai pemimpin yang nyata di akhir zaman, bukan seseorang yang ghaib selama berabad-abad. Oleh karena itu, kepercayaan terhadap Imam Mahdi versi Syiah tidak memiliki dasar yang kuat dalam Islam.

(Albert/Syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: