Breaking News
Loading...

 Mengungkap Kontradiksi Aqidah Syiah dengan Al-Qur’an


Syiahindonesia.com -
Aqidah Syiah memiliki banyak perbedaan mendasar dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad ﷺ dan para sahabatnya. Perbedaan ini bukan sekadar masalah fiqih, tetapi telah menyentuh aspek aqidah yang bertentangan dengan Al-Qur’an. Artikel ini akan mengungkap beberapa kontradiksi utama antara aqidah Syiah dan dalil Al-Qur'an.

1. Konsep Imamah yang Tidak Ditemukan dalam Al-Qur’an

Syiah menganggap Imamah sebagai rukun agama yang lebih penting daripada kenabian. Mereka percaya bahwa Imam adalah pemimpin maksum (terjaga dari dosa) yang ditunjuk langsung oleh Allah. Namun, dalam Al-Qur'an tidak ada satu ayat pun yang secara eksplisit menyebutkan Imamah sebagai bagian dari rukun iman.

Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Dengan kitab itu, para nabi yang berserah diri memberi keputusan bagi orang-orang Yahudi, demikian pula orang-orang alim dan para rahib..." (QS. Al-Ma'idah: 44)

Dalam ayat ini dan ayat lainnya, Allah menegaskan bahwa kepemimpinan umat ditentukan oleh para nabi dan ulama, bukan oleh sistem Imamah yang diklaim oleh Syiah.

2. Tuduhan Syiah terhadap Al-Qur'an

Sebagian ulama Syiah menyebarkan keyakinan bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini telah mengalami perubahan dan pengurangan ayat-ayat tertentu yang mendukung Imamah. Klaim ini bertentangan dengan janji Allah dalam menjaga keaslian Al-Qur'an:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami yang akan menjaganya." (QS. Al-Hijr: 9)

Jika Syiah mengklaim bahwa Al-Qur'an telah diubah, maka mereka secara tidak langsung menuduh Allah tidak mampu menjaga wahyu-Nya, padahal janji Allah itu mutlak dan pasti benar.

3. Sikap Syiah terhadap Para Sahabat Nabi

Syiah menganggap mayoritas sahabat Nabi sebagai pengkhianat dan murtad setelah wafatnya Rasulullah ﷺ. Mereka khususnya mencela Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu 'anhum, padahal Allah telah memuji para sahabat dalam banyak ayat:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ

"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya..." (QS. At-Taubah: 100)

Bagaimana mungkin seseorang yang telah diridai oleh Allah bisa dianggap sebagai pengkhianat? Tuduhan Syiah terhadap para sahabat bertentangan langsung dengan firman Allah dalam Al-Qur'an.

4. Konsep Taqiyah: Dusta yang Dibolehkan?

Syiah mengajarkan konsep taqiyah, yaitu menyembunyikan keyakinan atau berbohong demi kepentingan mazhab mereka. Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu prinsip utama, dan dusta hanya diperbolehkan dalam kondisi darurat tertentu, seperti menyelamatkan nyawa dari ancaman nyata.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah: 119)

Taqiyah yang dijadikan sebagai doktrin utama Syiah bertentangan dengan nilai kejujuran yang diajarkan Islam.

Kesimpulan

Banyak ajaran dalam aqidah Syiah yang bertentangan dengan Al-Qur’an. Konsep Imamah yang tidak ada dalam Al-Qur’an, klaim perubahan Al-Qur'an, penghinaan terhadap para sahabat, dan ajaran taqiyah adalah beberapa contoh nyata dari penyimpangan ini. Sebagai Muslim, kita harus memahami bahwa Islam telah sempurna dan tidak membutuhkan tambahan konsep yang tidak bersumber dari wahyu yang sahih.

(Albert/Syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: