Dalam leteratur Syiah, khususnya kitab al-Irsyad karya Syaikh al-Mufid, terdapat sejumlah riwayat yang menggambarkan sosok Imam Mahdi (yang mereka sebut al-Qa’im) dengan gambaran kekerasan, pembantaian, dan revolusi berdarah. Riwayat-riwayat ini menimbulkan pertanyaan besar bagi Ahlus Sunnah maupun umat Islam secara umum: Apakah inikah gambaran seorang pemimpin akhir zaman yang adil dan penuh rahmat?
Berikut kutipan-kutipannya dalam bahasa Arab dan terjemahan Indonesia:
1.
حتى يتم أصحابه عشرة آلاف أنفس ثم يسير منها إلى المدينة.
Sehingga jumlah pengikutnya mencapai 10.000 orang, kemudian ia berangkat dari sana menuju Madinah.
2.
الإرشاد: روى عبد الله بن المغيرة، عن أبي عبد الله عليه السلام قال: إذا قام القائم من آل محمد عليهم السلام أقام خمسمائة من قريش فضرب أعناقهم، ثم أقام خمسمائة [فضرب أعناقهم، ثم خمسمائة] أخرى حتى يفعل ذلك ست مرات. قلت: ويبلغ عدد هؤلاء هذا؟ قال: نعم منهم ومن مواليهم.
Al-Irsyad: Diriwayatkan dari Abdullah bin al-Mughīrah, dari Abu Abdillah (Ja’far al-Shādiq) bahwa ia berkata: "Jika al-Qa’im dari Ahlul Bait telah bangkit, maka ia akan menegakkan (hukuman) atas 500 orang dari Quraisy lalu memenggal leher mereka, kemudian menegakkan (lagi) 500 orang lainnya dan memenggal mereka, demikian terus hingga enam kali."
Aku (perawi) berkata: "Apakah sebanyak itu jumlah mereka?"
Ia menjawab: "Ya, dari mereka dan para pengikut mereka."
Catatan sorotan: Ini adalah gambaran kekejaman massal atas orang-orang Quraisy, nenek moyang para sahabat Nabi, termasuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Ini mencerminkan dendam sejarah Syiah terhadap Ahlus Sunnah.
3.
الإرشاد: روى أبو بصير قال: قال أبو عبد الله عليه السلام: إذا قام القائم هدم المسجد الحرام حتى يرده إلى أساسه، وحول المقام إلى الموضع الذي كان فيه، وقطع أيدي بني شيبة، وعلقها على باب الكعبة، وكتب عليها: هؤلاء سراق الكعبة.
Al-Irsyad: Diriwayatkan oleh Abu Bashir, dari Abu Abdillah (Ja’far al-Shādiq) bahwa ia berkata: "Jika al-Qa’im bangkit, ia akan menghancurkan Masjidil Haram hingga ke pondasinya, memindahkan Maqam Ibrahim ke tempat asalnya, memotong tangan-tangan Bani Syaibah, lalu menggantungnya di pintu Ka’bah, dan menuliskan: 'Inilah para pencuri Ka’bah.'"
Catatan sorotan: Ini menunjukkan penghinaan terhadap pengurus Ka'bah dari kalangan Quraisy dan perusakan terhadap tempat suci umat Islam. Ini bukan misi rahmah, tapi penghancuran.
4.
الإرشاد: روى أبو الجارود، عن أبي جعفر عليه السلام في حديث طويل أنه قال: إذا قام القائم عليه السلام سار إلى الكوفة، فيخرج منها بضعة عشر آلاف أنفس يدعون البترية عليهم السلاح فيقولون له: ارجع من حيث جئت فلا حاجة لنا في بني فاطمة، فيضع فيهم السيف حتى يأتي على آخرهم، ثم يدخل الكوفة، فيقتل بها كل منافق مرتاب، ويهدم قصورها، ويقتل مقاتليها حتى يرضى الله عز وجل.
Al-Irsyad: Diriwayatkan dari Abu al-Jārūd, dari Abu Ja’far (Muhammad al-Bāqir), dalam hadis panjang: "Jika al-Qa’im bangkit, ia akan menuju Kufah, lalu keluar darinya belasan ribu orang yang menamakan diri mereka Batriyyah, bersenjata, lalu berkata kepadanya: 'Kembalilah! Kami tidak butuh Bani Fatimah.' Maka ia pun memerangi mereka dengan pedang hingga tidak tersisa satu pun. Kemudian ia masuk ke Kufah, membunuh setiap munafik yang ragu, menghancurkan istananya, dan membunuh para pejuangnya, sampai Allah ridha."
Catatan sorotan: Kekerasan dan pembantaian atas kelompok yang berbeda pandangan sangat menonjol. Ini mengarah pada takfir dan penghukuman terhadap sesama Muslim, hanya karena tidak mengakui al-Qa’im versi Syiah.
5.
الإرشاد: روى أبو خديجة، عن أبي عبد الله عليه السلام قال: إذا قام القائم عليه السلام جاء بأمر جديد كما دعا رسول الله صلى الله عليه وسلم في بدو الإسلام إلى أمر جديد.
Al-Irsyad: Diriwayatkan dari Abu Khadijah, dari Abu Abdillah, bahwa ia berkata: "Jika al-Qa’im bangkit, ia akan datang membawa ajaran baru sebagaimana Rasulullah dahulu datang di awal Islam membawa ajaran baru."
Catatan sorotan: Menunjukkan bahwa ajaran Mahdi versi Syiah adalah ajaran baru, bahkan berbeda dari ajaran Rasulullah sendiri. Ini bertentangan dengan konsep Islam sebagai agama yang telah disempurnakan.
6.
الإرشاد: روى علي بن عقبة، عن أبيه قال: إذا قام القائم حكم بالعدل وارتفع في أيامه الجور، وأمنت به السبل، وأخرجت الأرض بركاتها، ورد كل حق إلى أهله، ولم يبق أهل دين حتى يظهروا الإسلام، ويعترفوا بالإيمان، أما سمعت الله سبحانه يقول: "وله أسلم من في السماوات والأرض طوعا وكرها وإليه يرجعون".
Al-Irsyad: Diriwayatkan dari Ali bin ‘Uqbah, dari ayahnya, ia berkata: "Jika al-Qa’im bangkit, ia akan memerintah dengan keadilan, kezaliman akan lenyap pada masanya, jalan-jalan akan aman, bumi akan mengeluarkan berkahnya, setiap hak dikembalikan kepada pemiliknya, dan tidak akan tersisa pemeluk agama lain melainkan akan menampakkan Islam dan mengakui keimanan. Tidakkah kamu mendengar firman Allah: ‘Dan kepada-Nya berserah diri siapa pun yang di langit dan di bumi, dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan.’ (QS. Ali Imran: 83)"
Catatan sorotan: Terdapat klaim bahwa semua agama akan dipaksa tunduk kepada Islam dalam versi mereka, yang bukan dengan dakwah dan hidayah, tetapi melalui paksaan.
Kesimpulan dan Sorotan Ahlus Sunnah
Riwayat-riwayat ini menunjukkan:
Gambaran Mahdi yang penuh kekerasan, balas dendam, dan penghancuran tempat suci.
Pemaksaan agama dan pembantaian terhadap yang tidak setuju.
Penolakan terhadap ajaran Rasulullah dan pembawaan “ajaran baru”.
Pandangan semacam ini berbahaya secara ideologis dan akidah, karena menjadikan tokoh Mahdi sebagai simbol revolusi berdarah, bukan rahmat. Hal ini sangat bertentangan dengan keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah yang meyakini Mahdi akan datang dengan keadilan, tanpa mencederai prinsip rahmah dan hikmah Islam.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: