Breaking News
Loading...

 Taqiyah: Mengapa Syiah Menyembunyikan Aqidah Mereka?


Syiahindonesia.com -
Salah satu ajaran yang cukup kontroversial dalam Syiah adalah konsep Taqiyah, yaitu menyembunyikan keyakinan yang sebenarnya demi suatu kepentingan tertentu. Dalam praktiknya, Taqiyah sering kali digunakan oleh penganut Syiah untuk menyembunyikan ajaran mereka dari kelompok lain, terutama di lingkungan yang mayoritasnya adalah Ahlus Sunnah. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah konsep ini sesuai dengan ajaran Islam yang murni? Mengapa Syiah merasa perlu untuk menyembunyikan aqidah mereka?

1. Definisi dan Dalil Taqiyah dalam Syiah

Secara bahasa, Taqiyah berasal dari kata "ittaqa" yang berarti "takut" atau "waspada". Dalam ajaran Syiah, Taqiyah diartikan sebagai tindakan menyembunyikan keyakinan untuk menghindari ancaman atau bahaya. Beberapa ulama Syiah bahkan menganggap Taqiyah sebagai bagian dari agama mereka.

Imam Ja’far Ash-Shadiq, salah satu imam dalam Syiah, berkata:

"Taqiyah adalah agamaku dan agama nenek moyangku. Barang siapa yang tidak bertaqiyah, maka ia bukan bagian dari kami." (Al-Kafi, jilid 2, hal. 217)

Pandangan ini menegaskan bahwa Taqiyah bukan sekadar strategi bertahan, melainkan bagian fundamental dari keyakinan Syiah.

2. Taqiyah dalam Perspektif Islam

Dalam Islam, kejujuran dan keterbukaan dalam beragama adalah prinsip yang ditekankan oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Allah berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar." (QS. Al-Ahzab: 70)

Konsep Taqiyah yang dianut oleh Syiah bertentangan dengan prinsip Islam yang menjunjung tinggi kejujuran. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika suatu ajaran harus disembunyikan dari orang lain, maka patut dipertanyakan apakah ajaran tersebut benar dan sesuai dengan Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.

3. Tujuan Taqiyah dalam Syiah

Banyak ulama Ahlus Sunnah melihat bahwa Taqiyah dalam Syiah lebih dari sekadar perlindungan, tetapi juga sebagai strategi untuk menyebarkan ideologi mereka secara terselubung. Beberapa tujuan utama dari praktik ini meliputi:

  • Melindungi komunitas Syiah dari tekanan eksternal.

  • Menyebarkan ajaran Syiah secara perlahan tanpa menimbulkan kecurigaan.

  • Memperoleh posisi strategis dalam pemerintahan dan masyarakat.

Dengan demikian, Taqiyah sering kali menjadi alat politik yang digunakan untuk kepentingan kelompok tertentu.

4. Dampak Taqiyah terhadap Persatuan Umat Islam

Salah satu dampak negatif dari konsep Taqiyah adalah hilangnya kepercayaan antara umat Islam. Ketika seseorang tidak dapat berbicara dengan jujur tentang keyakinannya, maka akan sulit untuk membangun hubungan yang didasarkan pada kejujuran dan transparansi. Ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan konflik antara Syiah dan Ahlus Sunnah.

Dalam Islam, persatuan adalah prinsip yang sangat ditekankan. Allah berfirman:

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai..." (QS. Ali Imran: 103)

Namun, praktik Taqiyah justru memperlebar jurang perbedaan dan membuat umat semakin terpecah belah.

5. Kesimpulan

Konsep Taqiyah dalam Syiah bukanlah ajaran yang sesuai dengan prinsip Islam yang murni. Islam menekankan kejujuran, transparansi, dan persatuan di antara sesama Muslim. Jika suatu ajaran harus disembunyikan dan hanya boleh diketahui oleh kelompok tertentu, maka ajaran tersebut patut untuk dikaji ulang. Umat Islam hendaknya memahami konsep ini dengan baik agar tidak terjebak dalam propaganda yang bisa menyesatkan.

(Albert/Syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: