Breaking News
Loading...

Tradisi Syiah Menyerang Sahabat: Dosa Besar dalam Islam


Syiahindonesia.com -
Salah satu ciri khas ajaran Syiah adalah kebiasaan mencela dan menyerang para sahabat Nabi Muhammad ﷺ. Mereka menuduh para sahabat sebagai pengkhianat, perampas hak kepemimpinan Ahlul Bait, bahkan ada yang sampai mengkafirkan mereka. Padahal, dalam Islam, para sahabat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan dicintai oleh Allah serta Rasul-Nya.

1. Dalil Al-Qur’an Tentang Kemuliaan Para Sahabat

Allah ﷻ telah menegaskan dalam Al-Qur’an mengenai keutamaan para sahabat:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

"Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Allah telah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar." (QS. At-Taubah: 100)

Dalam ayat ini, Allah tidak hanya meridai para sahabat tetapi juga menjamin mereka surga. Maka, bagaimana mungkin mereka bisa dianggap sebagai pengkhianat dan orang zalim?

2. Tuduhan Keji Syiah Terhadap Para Sahabat

Syiah memiliki berbagai tuduhan terhadap para sahabat, di antaranya:

  • Menuduh Abu Bakar dan Umar bin Khattab merampas hak kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.

  • Menganggap Utsman bin Affan sebagai pemimpin zalim yang mengutamakan kerabatnya.

  • Mengkafirkan Muawiyah bin Abi Sufyan dan Amr bin Ash.

  • Menuduh Aisyah radhiyallahu 'anha sebagai pembangkang dan bahkan memalsukan hadis.

Tuduhan-tuduhan ini tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga bertentangan dengan realitas sejarah dan dalil-dalil yang sahih.

3. Hadis Larangan Mencela Sahabat

Rasulullah ﷺ dengan tegas melarang mencela sahabat:

لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ

"Janganlah kalian mencela sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai satu mud atau setengahnya dari infak mereka." (HR. Bukhari, no. 3673; Muslim, no. 2541)

Hadis ini menunjukkan bahwa kedudukan para sahabat tidak bisa disamakan dengan generasi setelah mereka, apalagi dihina dan dicela.

4. Tujuan Syiah dalam Mencela Sahabat

Mengapa Syiah terus-menerus menyebarkan kebencian terhadap para sahabat? Beberapa alasannya adalah:

  • Membenarkan doktrin Imamah dengan menjelekkan kepemimpinan sahabat Nabi.

  • Memecah belah umat Islam agar membenci generasi terbaik.

  • Menyebarkan paham Syiah dengan membangun narasi sejarah yang menyimpang.

Padahal, Islam menekankan persatuan dan persaudaraan, bukan kebencian.

Kesimpulan

Mencela sahabat Nabi ﷺ adalah perbuatan tercela yang bertentangan dengan ajaran Islam. Para sahabat adalah generasi terbaik yang telah Allah ridhai dan dijanjikan surga. Fitnah yang disebarkan oleh Syiah terhadap mereka bukan hanya tidak berdasar, tetapi juga menjadi faktor perpecahan dalam umat Islam. Oleh karena itu, sebagai Muslim, kita harus berpegang teguh pada ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah dan tidak terpengaruh oleh fitnah terhadap para sahabat.

(Albert/Syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: